News Senin, 05 Desember 2022 | 16:12

Transformasi BUMN Hasilkan Rp 155 Triliun, Erick Thohir: Fokus Pembangunan Ekosistem

Lihat Foto Transformasi BUMN Hasilkan Rp 155 Triliun, Erick Thohir: Fokus Pembangunan Ekosistem Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (Foto: Instagram @erickthohir)

Jakarta - Laba konsolidasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga triwulan III 2022 mencapai Rp 155 triliun. Hal ini menunjukkan hasil positif atas kinerja transformasi BUMN.

"Artinya, sudah terjadi konsolidasi, efisiensi dan fokus pembangunan ekosistem," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin, 5 Desember 2022.

Dia menjelaskan laba konsolidasi sebesar Rp 155 triliun itu meningkat dari laba konsolidasi pada tahun 2021 sebesar Rp 125 triliun dan meroket dari capaian tahun 2020 yang hanya Rp 13 triliun.

Capaian tersebut, lanjutnya, turut mendorong kontribusi BUMN bagi negara berupa pajak, bagi hasil, dividen dan PNBP.

"Sampai kuartal III 2022, untuk tiga tahun terakhir pada saat Covid-19, kontribusi total BUMN mencapai Rp 1.198 triliun kepada negara yang terdiri dari pajak, bagi hasil dan dividen. Artinya lebih tinggi Rp 68 triliun dari kumulatif tiga tahun (2017-2019) yang sebesar Rp 1.130 triliun," ujarnya.

Erick menjelaskan laba konsolidasi BUMN pada triwulan III 2022 sejatinya lebih besar, yakni mencapai Rp 209 triliun karena adanya laba hasil restrukturisasi Garuda Indonesia yang mencapai Rp 54 triliun.

"Kita hanya bicara laba yang cash, karena kalau yang cash dan non-cash digabungkan jadi tinggi sekali padahal tahun depan belum tentu ada yang non cash sebesar ini," tuturnya.

Menteri BUMN menambahkan, kinerja perusahaan pelat merah juga terlihat dari performa BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jika dibandingkan dengan sektor swasta, capital gain emiten BUMN mencapai 8,2 persen dengan cummulative dividend mencapai 9,8 persen. Sebaliknya, capital gain sektor swasta hanya 5,9 persen dengan cummulative dividend sebesar 4,9 persen.

Dengan demikian, kata Erick, tingkat pengembalian yang diterima pemegang saham BUMN mencapai 18 persen, jauh di bawah sektor swasta yang hanya sekitar 10 persen.

"Ini yang menggembirakan, bahwa kalau benchmarking dengan private sector yang ada di bursa, itu kita lihat capital gain sama cummulative dividen itu konsolidasi kita return-nya bisa 18 persen, artinya lebih baik dari private sector di mana private sector, capital gain dan cumulative dividend-nya itu 10,8 persen," kata dia.

Ia berpendapat, hal itu membuat BEI sangat gembira bisa bekerja sama dengan BUMN yang berkontribusi pada 25 persen pergerakan bursa.

Di sisi lain, rasio utang terhadap modal BUMN juga terus turun dari 38,6 persen pada 2020, menjadi 36,2 persen pada 2021 dan hingga triwulan III 2022 mencapai 34 persen.

Baca juga: Erick Thohir Perintahkan BUMN Jaga Stok dan Harga Pangan Jelang Nataru 2023

Baca juga: BUMN Berpotensi Bangkrut, DPR Tegaskan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Akan Untung

"Artinya persepsi ketika BUMN seakan-akan utang, utang, utang, ya memang ada utang, tapi ketika dikonsolidasikan, ini sehat. Kita tidak menutup mata ada BUMN yang tidak sehat. Inilah yang salah satunya kita akan fokuskan untuk kesehatan BUMN itu ada di industri pangan dan pertahanan di 2023," ucap Erick Thohir.[] (Antara)

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya