Washington – Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Rusia untuk segera menghentikan perang di Ukraina dan memperingatkan bahwa jika tidak ada kesepakatan damai, Rusia akan menghadapi sanksi, tarif, dan pajak tinggi dari Amerika Serikat.
Pernyataan ini disampaikan Trump melalui platform media sosialnya, Truth Social, Rabu, 22 Januari 2025.
“Selesaikan dan hentikan perang yang tidak masuk akal ini! Keadaan hanya akan memburuk. Kita bisa melakukannya dengan cara mudah atau sulit, dan cara mudah selalu lebih baik. Tidak boleh ada lagi nyawa yang hilang!” ujar Trump tegas.
Trump mengklaim bahwa perang Ukraina tidak akan pernah terjadi jika ia menjadi presiden. Ia juga mengkritik Presiden Joe Biden, dengan mengatakan bahwa kepemimpinannya tidak dihormati oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Saya tidak berniat menyakiti Rusia. Saya mencintai rakyat Rusia, dan kita tidak boleh melupakan pengorbanan besar mereka selama Perang Dunia II,” tambah Trump.
Namun, ia menegaskan akan mengambil langkah tegas jika Rusia terus mengabaikan peluang perdamaian.
Trump memperingatkan bahwa tanpa resolusi, ia tidak punya pilihan selain memberlakukan tarif dan sanksi tambahan terhadap ekspor Rusia ke AS dan negara-negara lainnya.
Ia juga menyatakan komitmennya untuk berbicara langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin guna mencari solusi damai.
“Presiden Zelenskyy ingin perdamaian, dan ia telah menyampaikan hal itu dengan sangat tegas kepada saya. Namun, perdamaian membutuhkan dua pihak untuk mencapai kesepakatan. ‘It takes two to tango,’” kata Trump.
Ketika ditanya apakah ia akan terus mendukung pengiriman senjata ke Ukraina, Trump mengatakan bahwa pemerintahannya akan mengkaji ulang kebijakan tersebut.
Ia juga menyerukan Uni Eropa untuk berkontribusi lebih besar dalam mendukung Ukraina.
Trump menuduh pemerintah AS meremehkan jumlah korban perang yang sesungguhnya.
Menurutnya, perang di Ukraina telah menyebabkan jutaan nyawa melayang, dengan estimasi 800.000 tentara Rusia dan 600.000–700.000 tentara Ukraina tewas.
“Pembunuhan besar sedang terjadi di garis depan perang. Tanahnya datar, dan satu-satunya yang bisa menghentikan peluru adalah tubuh manusia, termasuk tentara muda,” ujar Trump.
Trump juga menyatakan kesiapannya untuk bertemu Putin kapan saja. “Kapan pun mereka mau, saya siap,” tegasnya.[]