Jakarta - Analis Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam mengatakan ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dinilai memberikan kode dukungan kepada Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, bukan Anies Baswedan.
"Selain itu, duet Prabowo-Ganjar ada indikasi mendapat sinyal dukungan dari Presiden Jokowi," kata Arif Nurul Imam melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 27 November 2022.
Arif menilai apabila kedua tokoh tersebut bisa berpasangan dalam Pilpres 2024 maka akan menjadi duet maut.
Hal itu dikarenakan Prabowo-Ganjar sama-sama memiliki basis pendukung yang besar. Ia melihat beberapa pernyataan Presiden Jokowi tampaknya ada keinginan untuk menduetkan dua tokoh tersebut.
"Apalagi koalisi Gerindra dan PKB menyatakan bahwa utak-atik dalam Pilpres merupakan hal lumrah," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Jokowi mengatakan setelah masa jabatannya habis kemungkinan Pilpres 2024 adalah jatah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang merupakan rival nya di dua pilpres sebelumnya.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan di acara HUT Partai Perindo beberapa waktu lalu.
"Kelihatannya setelah ini jatah nya Pak Prabowo," sambung Jokowi.
Teranyar, Jokowi menyampaikan pesan kepada ribuan relawan untuk memilih pemimpin di 2024. Menurut mantan Wali Kota Solo tersebut, seorang pemimpin bisa terlihat dari penampilannya.
"Perlu saya sampaikan. Perlu saya sampaikan, pemimpin, pemimpin yang `mikirin` rakyat itu kelihatan dari mukanya," kata Jokowi dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Pertama, menurut Jokowi, seorang pemimpin yang memikirkan rakyat akan terlihat dari rambutnya.
Jokowi juga menyinggung `rambut putih` yang disebutnya sebagai pemimpin yang memikirkan rakyat. "Ada juga yang `mikirin` rakyat sampai rambutnya putih semua ada. Ada itu," kata dia. []