Jakarta - Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh jet tempur canggih milik Rusia, Sukhoi Su-30 di wilayah Kiev, Kamis 3 Maret 2022.
Pesawat tempur itu padahal termasuk salah satu jet tempur tercanggih untuk bertempur.
Su-30 merupakan jet tempur yang dikembangkan oleh JSC Sukhoi biro desain untuk angkatan udara Rusia pada 1980an.
Jet tempur multiguna ini memiliki dua kursi untuk kabin pilot dan kopilot.
Su-30 dapat membawa meriam otomatis seri 30mm GSh-301 standar, dan dilengkapi dengan 150 proyektil. Pesawat ini juga mampu membawa senjata dengan bobot hingga 8 ton.
Secara eksternal tidak kurang dari dua belas cantelan untuk mendukung keseluruhan amunisi, termasuk rudal udara-ke-udara, udara-ke-permukaan, antikapal, antiradiasi, roket, bom konvensional, dan bom berpemandu.
Dibandingkan dengan versi standar, jet tempur memiliki persenjataan yang lebih luas, peralatan modern, dan sistem pengisian bahan bakar di udara.
Su-30 bertugas untuk memberikan perlindungan bagi pasukan dan fasilitas darat, menghancurkan pasukan serangan udara, serta melakukan pengintaian udara dan mengenai target darat atau laut.
Secara eksternal tidak kurang dari dua belas cantelan untuk mendukung keseluruhan amunisi, termasuk rudal udara-ke-udara, udara-ke-permukaan, antikapal, antiradiasi, roket, bom konvensional, dan bom berpemandu.
Dibandingkan dengan versi standar, jet tempur memiliki persenjataan yang lebih luas, peralatan modern, dan sistem pengisian bahan bakar di udara.
Su-30 bertugas untuk memberikan perlindungan bagi pasukan dan fasilitas darat, menghancurkan pasukan serangan udara, serta melakukan pengintaian udara dan mengenai target darat atau laut, menurut Military Factory.
Pesawat ini juga dapat bertindak sebagai platform komando dan kontrol dalam armada pesawat tempur, yang melakukan misi bersama.
Badan pesawat Su-30 terbuat dari titanium dan paduan aluminium berkekuatan tinggi. Dengan begitu pesawat terbilang memiliki ketahanan yang baik dari tipe sekelasnya.
Sukhoi Su-30 dilengkapi peralatan identifikasi teman atau lawan, sistem penentuan posisi global, dan inertial navigation system (INS). Jangkauan penerbangan tanpa bahan bakar maksimum Su-30 adalah 3.000 kilometer, dengan daya tahan penerbangan 3,5 jam.
Dikutip Airforce Technology, jet Sukhoi Su-30 dibekali dua mesin berseri AL-31FP by-pass turbojet. Mesin menghasilkan daya dorong total setelah pembakaran sebesar 25.000 kgf, dengan kecepatan maksimal 2.120 km/jam. []