Medan - Penanganan stunting yang terus digencarkan Wali Kota Medan, Bobby Nasution mendapat dukungan penuh dari Universitas Methodist Indonesia (UMI) Medan.
Pengurus Yayasan Methodist Indonesia dipimpin Bishop Kristi Wilson Sinurat beserta Rektor UMI, Humuntal Rumapea beserta seluruh dekan bersedia menjadi bapak asuh anak stunting yang berjumlah 21 balita di Kecamatan Medan Selayang.
Selain itu menyediakan Unit Layanan Cegah Stunting Fakultas Kedokteran UMI serta menyiapkan sebanyak 35 mahasiswanya menjadi relawan cegah stunting di lingkungan UMI.
Langkah yang dilakukan UMI bekerjasama dengan Pemko Medan melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB), dilakukan sebagai upaya mendukung menantu Presiden Joko Widodo mewujudkan Medan zero stunting.
"Saya berterima kasih atas dukungan yang diberikan UMI, termasuk meluncurkan relawannya. Kami harap relawan ini nantinya benar-benar mendampingi setiap keluarga. Kalau bisa Pak Rektor langsung menunjuk setiap relawan yang mungkin bertugas untuk mengedukasi atau bertanggung jawab terhadap beberapa keluarga. Ini akan lebih efektif kerena dalam pencegahan stunting bukan hanya masalah ekonominya, tapi juga ilmu pengetahuan tentang gizinya juga perlu sama-sama kita ketahui. Semua fakultas yang ada di UMI ini sangat relevan untuk menjadi relawan pencegahan stunting," kata Bobby Nasution saat menghadiri seminar cegah stunting di Fakultas Kedokteran UMI, Jalan Setia Budi, Pasar II, Medan, Selasa 27 September 2022.
Orang nomor satu di Pemko Medan ini berharap, para mahasiswa dapat menggunakan ilmu yang dipelajarinya untuk menginformasikan terkait pencegahan dan penanganan yang dilakukan terhadap stunting.
"Intinya yang ingin saya sampaikan, pencegahan stunting itu bukan hanya tanggung jawab dari mahasiswa fakultas kedokteran, kesehatan masyarakat maupun gizi saja, tapi semua fakultas punya peranan penting untuk mencegah stunting," sebutnya.
Kepada para relawan UMI, Bobby juga mengutarakan harapannya agar para relawan saat menjalankan tugas tidak hanya fokus dengan persoalan gizi maupun kesehatan semata, tapi juga bagaimana dapat menginformasikan pencegahan stunting dapat tersampaikan bukan hanya kepada yang sudah terkena stunting, melainkan juga warga yang belum terkena stunting, terutama para orang tua baru sehingga dapat melakukan pencegahan sejak dini sehingga anaknya kelak tidak terkena stunting.
Bobby Nasution selanjutnya mengukuhkan 35 relawan cegah stunting yang ditandai dengan pemakaian rompi secara simbolis. Dilanjutkan dengan pengukuhan bapak asuh stunting serta pemberian bantuan sosial kepada keluarga yang anaknya terkena stunting.
Setelah itu Bobby Nasution menyaksikan penandatanganan MoU antara Dinas P2KB dan Fakultas Kedokteran UMI, diikuti penandatanganan MoU antara Pemko Medan dengan UMI yang dilakukan langsung Bobby Nasution dan Humuntal Rumapea.
Acara diakhiri dengan penandatanganan prasasti sekaligus peresmian Unit Layanan Cegah Stunting dan Klinik Anti Aging Fakultas Kedokteran UMI yang dilakukan Bobby Nasution. []