News Jum'at, 29 April 2022 | 17:04

Undang Presiden Ukraina Hadiri KTT G20, Jokowi Tolak Beri Bantuan Persenjataan

Lihat Foto Undang Presiden Ukraina Hadiri KTT G20, Jokowi Tolak Beri Bantuan Persenjataan Presiden Jokowi saat berpidato di acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Jumat, 25 Maret 2022. (foto: YouTube/Sekretariat Presiden).

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan alasannya mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 adalah demi pemulihan ekonomi dunia.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, seperti mengutip kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 29 April 2022.

"Kita paham bahwa G20 memiliki peran sebagai katalisator dalam pemulihan ekonomi dunia dan kalau kita bicara mengenai pemulihan ekonomi dunia, maka terdapat dua hal besar yang mempengaruhi saat ini yaitu yang pertama pandemi Covid-19 dan yang kedua perang di Ukraina," kata Presiden Jokowi.

Rencananya, KTT G20 yang akan dihadiri para kepala negara dan pemerintahan anggota G20 akan berlangsung pada 30-31 Oktober 2022 mendatang.

"Dalam konteks inilah maka dalam pembicaraan telepon kemarin, saya mengundang presiden Zelenskyy untuk hadir dalam KTT G20," ujarnya.

Jokowi mengatakan, undangan itu disampaikan melalui percakapan via telepon dengan Presiden Zelenskyy pada Rabu, 27 April 2022 pukul 15.00 WIB.

"Dalam perbincangan telepon dengan Presiden Ukraina, saya memperoleh update mengenai perkembangan situasi saat ini di Ukraina," tuturnya.

Dalam pembicaraan itu, Presiden Jokowi mengatakan ada pembahasan terkait dengan permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia.

"Saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain," katanya.

Kendati demikian, Presiden Jokowi menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

"Saya sampaikan mengenai harapan agar perang dapat segera dihentikan dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan," ucap Presiden Jokowi.

Diketahui, Ukraina bukanlah anggota G20, tapi ketua-ketua G20 sebelumnya pernah mengundang negara-negara lain sebagai tamu untuk menghadiri pertemuan.

G20 telah mengutuk invasi Rusia di Ukraina yang kini telah memasuki pekan kesembilan. Invasi itu telah meningkatkan ketegangan geopolitik, mengancam ekonomi global, dan memicu krisis kemanusiaan.

Sejumlah anggota G20 bahkan telah menyerukan agar Rusia dan Presiden Vladimir Putin dikeluarkan dari daftar kehadiran di KTT G20 di Bali pada November.

Namun, Indonesia menolak dan mengatakan terlalu dini untuk memutuskan hal itu.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya