Aceh Barat Daya - Minimnya event besar turnamen sepak bola pasca badai pandemi melanda dunia membuat pecinta sepak bola di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Provinsi Aceh haus akan tontonan dan ikut berpartisipasi langsung.
Untuk melepas rindu dan sekedar menyalurkan hobi sejumlah pecinta sepak bola di kabupaten itu mulai mengagas kompetisi antar dusun dan lorong dalam desa masing-masing.
Hadiahnya terbilang unik-unik, tidak saja berhadiah uang tunai, tropy dan sertifikat, namun ada juga berhadiah 1 ekor kambing dan bahkan berhadiah beberapa ekor bebek. Uniknya lagi, tim mana pun yang menang hadiahnya disantap bersama.
Turnamen-turnamen sedemikian rupa di Abdya tidak ada batasan usia, dalam satu keseblasan pemainnya bisa di huni oleh setengah pria dewasa dan setengah mereka yang masih remaja. Walau turnamen kecil-kecilan, namun penonton tetap ramai dan terhibur.
Turnamen seperti ini semakin marak di Abdya pasca pandemi ini, apalagi, penyelenggara tidak memunggut tiket dan parkir untuk warga yang ingin menonton. Meski yang bermain bukan player-player sepak bola dengan skil yang mempuni, namun setidaknya turnamen ini diminati warga dan banyak warga yang menonton ke lapangan.
"Pemainnya ada yang tua dan muda, lucu-lucu. Namannya juga hiburan," kata Kasman, Warga Abdya saat menonton turnamen ini di Desa Mataie Kecamatan Blangpidie, Kamis, 21 Januari 2022.
Menurutnya, walau kompetisi sekelas lorong namun menjadi tempat para mantan pemain sepak bola kembali berkeringat berkolaborasi dengan pemain muda untuk sekadar hiburan dan memperkuat silaturahmi di saat event besar belum bisa di gelar.
"Saya pikir kegiatan begini cocok dilaksanakan di saat event besar tidak bisa di gelar karena pandemi belum usai. Terlebih, masyarakat Abdya haus akan hiburan," pungkasnya.
Pantauan Opsi saat ini banyak desa yang sedang melangsungkan turnamen ini. Contoh saja, di Desa Babahlung, Kecamatan Blangpidie di Desa Guhang, di Kecamatan Susoh, Kecamatan Jeumpa dan beberapa desa lain dalam kabupaten setempat. []