Jakarta - Maestro harpa Indonesia, Ussy Pieters mencetak tonggak baru dalam perjalanan karier seninya. Di usia 71 tahun, musisi legendaris ini untuk pertama kalinya merilis sebuah single vokal bertajuk Sampai Kapan, karya komposer ternama Otte Abadi.
Berbicara dalam konferensi pers di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Ussy mengungkapkan bahwa proyek ini lahir dari dorongan hati, bukan keinginan untuk mengikuti tren.
Dirilis secara digital pada akhir Juni 2025, lagu ini bukan sekadar ekspresi musikal, melainkan lompatan batin dari seorang musisi yang selama ini dikenal lewat petikan harpa, bukan suara vokal.
"Saya tidak pernah membayangkan akan merilis single vokal di usia ini," ujar Ussy, dikutip Opsi pada Rabu, 17 Juni 2025.
"Tapi ketika Otte memberi lagu ini dan saya coba menyanyikannya, dia langsung bilang, `Ussy, lagu ini cocoknya dinyanyikan kamu`. Dari situ semangat saya tumbuh," tuturnya.
Single Sampai Kapan hadir dengan aransemen pop klasik bernuansa 70–80-an, dibalut emosi yang sederhana namun dalam. Liriknya mengisahkan cinta yang tulus, namun terjebak dalam penantian panjang dan penuh ketidakpastian—perasaan yang sunyi, berat, dan akhirnya berserah pada kehendak Tuhan.
Proses produksi lagu ini melibatkan Ussy secara langsung, baik dalam olah vokal maupun penggarapan video klip. Ia bekerja sama dengan tim kreatif Vicky dan Donny, serta arahan musikal dari sang komposer sendiri, Otte Abadi.
Meski ini merupakan debut vokalnya, Ussy mengaku tak mengalami kesulitan berarti saat rekaman, berkat latar belakangnya dalam studi vokal dan opera saat menempuh pendidikan musik di Conservatorium St. Cecilia, Roma.
Ussy Pieters sendiri bukan sosok asing di dunia musik Indonesia. Ia telah menelurkan tiga album harpa dan tampil di berbagai panggung musik internasional.
Kecintaannya pada harpa bermula sejak kecil dan membawanya menekuni studi musik selama sembilan tahun di Italia hingga meraih gelar Master Harp dan Doctor of Music.
Dengan peluncuran single Sampai Kapan, Ussy membawa pesan penting bagi semua kalangan: bahwa usia bukanlah batas untuk berkarya.
"Jangan pernah berhenti berkarya selama kita masih mampu. Eksistensi dalam musik tidak selalu soal ketenaran, tapi tentang kejujuran dalam mengekspresikan diri," tuturnya.
Lebih dari sekadar lagu cinta, lagu Sampai Kapan adalah refleksi spiritual dan emosional—persembahan personal dari seorang seniman sejati kepada dirinya, sahabatnya, dan setiap jiwa yang masih percaya pada keajaiban cinta.
Baca juga: Pelukan Hangat Lewat Musik, Feby Putri Rilis Single Perasa yang Baru Tumbuh
Baca juga: Rossa Rilis Single Aku Baik Saja, Jadi Soundtrack Film Tak Ingin Usai di Sini
Saat ini, single Sampai Kapan milik Ussy Pieters sudah bisa didengarkan di berbagai platform pemutar musik daring. []