News Sabtu, 08 Januari 2022 | 10:01

Usul Kurung di Sel Isolasi, Novel: yang Jelas Ferdinand Bisa Mati Oleh Massa

Lihat Foto Usul Kurung di Sel Isolasi, Novel: yang Jelas Ferdinand Bisa Mati Oleh Massa Wakil Sekretaris Jenderal Novel Bamukmin. (foto: Ambaranie Nadia K.M).

Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni atau Wasekjend PA 212 Novel Bamukmin mengusulkan, jika nantinya Ferdinand Hutahaean berstatus tersangka kasus dugaan ujaran kebencian bernuansa Suku, Agama, Ras, Antargolongan (SARA), sebaiknya ditahan di sel isolasi saja. Ia khawatir, apabila tidak dipisah, Ferdinand bisa saja jadi sasaran amukan para tahanan lainnya.

"Karena kalau ada urusan penghinaan agama semua akan marah baik yang di dalam penjara apalagi yang di jalanan. Yang jelas Ferdinand bisa mati oleh massa karena yang dihina agama Islam, maka menurut syariat Islam tidak ada tebusannya kecuali hukuman mati," kata Novel Bamukmin kepada wartawan, dikutip Opsi, di Jakarta, Sabtu, 8 Januari 2022.

Dia pun menilai pernyataan Ferdinand Hutahaean soal `Allahmu lemah` di Twitter, yang membuat heboh itu, sudah jelas menistakan agama. Hal tersebut ia lihat lebih parah dari statement Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Terkait ocehan Ferdinand sudah sangat jelas dan terang sangat diduga kuat sudah melakukan penghinaan agama dan ini lebih jelas diksinya lebih dari Ahok karena tanpa penafsiran lagi langsung jelas-jelas menyebut kata Allah," katanya.

Novel pun meminta aparat kepolisian secepatnya membekuk Ferdinand dengan menggunakan delik umum yang sesuai. Ia meyakini eks politikus Demokrat itu pantas dijerat menggunakan pasal 156a KUHP dan UU ITE.

"Jangan lagi ada alasan bahwa tweet itu bukan milik Ferdinand atau dibajak atau apalah alasannya nanti karena ocehan Ferdinand sering membuat gaduh republik ini," ujar dia.

Ferdinand melalui akun Twitter @FerdinandHaean3, sempat melontarkan cuitan "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela," demikian kicauan yang belakangan telah dihapus.

Beberapa pihak lantas telah melaporkan Ferdinand atas cuitannya itu ke pihak kepolisian. Badan Reserse Kriminal Polri telah meningkatkan status penanganan perkara dugaan ujaran kebencian bernuansa SARA Ferdinand Hutahaean menjadi penyidikan. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya