Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon menegaskan, pembahasan mengenai perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui penundaan Pemilu 2024 ataupun amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 hanya menghabiskan waktu saja.
"Habis energi kita berputar-putar bahas hawa nafsu memperpanjang kekuasaan ini," kicaunya menggunakan akun Twitter @jansen_jsp, dikutip, Senin, 7 Maret 2022.
Jansen lantas membahas ada pihak-pihak yang ingin merusak pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia. Kendati demikian, dia tidak menyebutkan secara detail.
Baca juga: Jika Jokowi 3 Periode, Jansen: Zaman Kegelapan Demokrasi
"Siklus pemilu reguler dan pergantian kekuasaan yang sudah terbukti berjalan baik 20 tahun terakhir ini malah mau kalian rusak," ujar dia.
Jansen pun menilai nafsu si pihak oligarki ini akan menjadi musibah bagi demokrasi.
"Nafsu kalian ini musibah bagi Demokrasi dan perjalanan bangsa ini. Sadarlah!" kata Jansen Sitindaon.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan siapapun boleh mengusulkan wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden karena negara ini negara demokrasi.
Baca juga: Deklarator KOBAR Ungkap Pentingnya #JokowiSatuPeriodeLagi
Jokowi menegaskan wacana menunda pemilu tidak bisa dilarang karena hal itu merupakan bagian dari demokrasi. Namun, ia menegaskan, pelaksanaan atas wacana tersebut harus tunduk pada aturan yang tertuang dalam konstitusi.
”Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan (masa jabatan presiden), menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Bebas saja berpendapat," kata Jokowi.
"Tetapi, kalau sudah pada pelaksanaan, semuanya harus tunduk dan taat pada konstitusi,” kata Jokowi menambahkan. []