News Kamis, 13 Januari 2022 | 13:01

Vaksin Booster Dimulai, DPR: Ada Daerah yang Dosis Pertama Belum Sampai 70 Persen

Lihat Foto Vaksin Booster Dimulai, DPR: Ada Daerah yang Dosis Pertama Belum Sampai 70 Persen Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher.(Foto:Opsi/Istimewa)

Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah tetap memprioritaskan vaksinasi dosis lengkap kepada 70 persen target sasaran meskipun vaksinasi booster sudah dimulai.

"Meskipun saat ini sedang dilakukan vaksinasi booster, tapi pemerintah tidak boleh melupakan kewajibannya untuk mencapai target vaksinasi 70 persen (dosis lengkap) bagi masyarakat. Apalagi sampai pekan ini masyarakat yang menerima vaksin dosis lengkap baru 56,04 persen," kata Netty di Jakarta, Rabu, 12 Januari 2022.

"Pemerintah juga harus memastikan apakah cakupan vaksinasi ini sudah merata di daerah? Terutama percepatan vaksinasi bagi daerah perdesaan yang jauh dari jangkauan pemerintah setempat," tambahnya.

Selain itu, dia juga menyorot masih banyaknya provinsi di Indonesia yang vaksinasi dosis pertamanya belum mencapai 70 persen seperti Sulbar, Maluku, Sumbar, Papua Barat, dan Papua.

"Jangan sampai daerah lain terutama di Pulau Jawa sudah masuk vaksin booster sementara ada daerah yang dosis pertama saja belum 70 persen," ujarnya.

Dalam hal ini, lanjutnya, pemerintah harus memberlakukan kebijakan afirmatif bagi daerah-daerah tertentu sebagai prioritas untuk mengejar capaian vaksinasi Covid-19.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR ini mengaku setuju dengan kebijakan vaksin gratis bagi masyarakat umum.

Menurutnya, vaksinasi merupakan game changer untuk melawan pandemi Covid-19, terlepas berapapun dosis yang diberikan.

"Vaksin harus tetap sebagai barang publik (public goods) selama ada ancaman pandemi Covid-19. Kita harus belajar dari masa lalu saat masyarakat masih banyak yang enggan untuk mengikuti vaksinasi, padahal vaksinasi tersebut gratis," tuturnya.

"Hal penting yang juga harus dilakukan adalah mengedukasi masyarakat mengenai skema vaksin booster agar mereka bisa mengakses vaksin booster tersebut," kata dia menambahkan.

Lebih lanjut, Netty meminta pemerintah memastikan ketersediaan stok vaksin yang akan digunakan untuk booster.

"Banyak kombinasi serta jenis vaksin yang akan digunakan. Oleh karena itu, ketersediaan vaksin harus dipastikan aman, termasuk cold storage-nya agar sampai ke daerah dengan maksimal," katanya.

Kemudian, dia mempertanyakan pembenahan terhadap Aplikasi PeduliLindungi agar masyarakat tidak mengalami kesulitan saat ingin melakukan pendaftaran bosster vaksin.

"Data di Aplikasi PeduliLindungi apakah sudah dibenahi? Jangan sampai masyarakat tidak bisa daftar vaksin booster karena aplikasi pedulilindungi bermasalah. Pemerintah juga harus menyiapkan skema agar masyarakat yang tidak memiliki ponsel pintar dan aplikasi pedulilindungi tetap bisa mendapatkan vaksin booster secara gratis," ucap Netty Aher.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya