News Kamis, 25 November 2021 | 14:11

Viral Toilet Berbayar, BEM Nusantara Tuding Erick Thohir Ingin Perbaiki Citra

Lihat Foto Viral Toilet Berbayar, BEM Nusantara Tuding Erick Thohir Ingin Perbaiki Citra Koordinator Pusat BEM se-Nusantara, Eko Pratama. (Foto: Kureta/Istimewa)
Editor: Eno Dimedjo Reporter: , Victor Jo

Jakarta - Koordinator Pusat BEM se-Nusantara, Eko Pratama, ikut menyoroti viralnya video aksi menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat melakukan sidak toilet berbayar di SPBU Pertamina. Menurutnya, aksi tersebut dilakukan semata untuk memperbaiki citra sang menteri yang saat ini tersandung polemik bisnis PCR.

"Saya tau pak Erick Thohir saat ini sedang diserang kiri dan kanan soal polemik PCR yang ada indikasi keterlibatan perusahaan keluarga beliau, yang hari ini mengganggu juga elektabilitas beliau. Tapi enggak dengan cara receh seperti itu dia menunjukan bahwasanya dia benar atau dia bisa kerja," kata Eko kepada Opsi, Kamis, 25 November 2021.

Eko mengatakan, apa yang menjadi temuan Erick Thohir di toilet SPBU Petamina merupakan hal sepele yang tidak seharusnya diurusi seorang menteri. Pasalnya, banyak persoalan besar di BUMN yang lebih membutuhkan perhatian serius.

"Ngapain Erick Thohir mengurusi hal yang receh seperti itu? Pada awal bulan November kemarin, kami demo mengangkat soal beberapa sengkarut di BUMN seperti Garuda, trus soal skema penyertaan modal negara atau skema PMN. Ini harusnya yang lebih diperhatikan oleh bapak Erick Thohir," kata dia.

Bahkan, Eko menuding bahwa persoalan toilet berbayar yang dibikin viral oleh Erick Thohir merupakan aksi receh yang dilakukan sebagai sensasi guna menutupi kinerja buruknya sebagai Menteri BUMN.

"Tunjukan prestasi, jangan sensasi. Kalau kayak gini enggak akan ada masyarakat yang percaya," ujar Eko Pratama.

Lebih lanjut, Eko memastikan bahwa BEM Nusantara bakal terus konsisten melontarkan kritik kepada Erick Thohir yang diduga masih terjerat konflik kepentingan antara tugasnya sebagai pejabat negara dengan posisinya sebagai pengusaha.

"Kami di BEM Nusantara akan konsisten mengkritik dan mengevaluasi Kementerian BUMN terutama pimpinannya," kata Eko.

"Meski beliau di mana-mana sudah mengklaim telah menghempaskan urusan entitas bisnisnya, tapi konflik kepentingan antara kebutuhan proyek-proyek negara dengan perusahaan yang ada hubungannya dengan dia, itu masih ada, termasuk soal PCR ini," ucap dia. []

 

 

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya