News Sabtu, 07 Mei 2022 | 16:05

Wabah PMK Merebak, Pemprov Jatim Tutup Sementara Empat Kabupaten

Lihat Foto Wabah PMK Merebak, Pemprov Jatim Tutup Sementara Empat Kabupaten Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memimpi rakor virtual terkait penemuan kasus penyakit mata dan kuku pada hewan ternak di empat kabupaten di wilayah setempat, Sabtu, 7 Mei 2022, di Surrabaya. (Foto ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)

Jakarta - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jatim menutup sementara pasar hewan di empat kabupaten yang menjadi lokasi ditemukannya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak.

Khofifah mengatakan, empat kabupaten itu, yakni Mojokerto, Sidoarjo, Gresik dan Lamongan.

"Hasil rapat koordinasi memutuskan berbagai upaya pencegahan agar penyakit tak menyebar, salah satunya penutupan pasar hewan," kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, seperti mengutip ANTARA, Sabtu, 7 Mei 2022.

Diketahui, PMK merupakan penyakit hewan akut yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, dan babi dengan tingkat penularan 90 persen sampai 100 persen.

Berdasarkan data Pemprov melalui Ditjen PKH Kementan, tanda klinis penyakit PMK pada hewan ternak meliputi demam tinggi (39-41 derajat celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, dan kaki pincang.

Kemudian, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, nafas cepat, produksi susu turun drastis hingga menjadi kurus.

Dia mengatakan, Pemprov bersama beberapa pihak terkait melakukan rakor untuk merumuskan langkah menghentikan penularan PMK hewan ternak agar tidak meluas ke daerah lain.

Sesuai hasil laboratorium Pusat Veteriner Farma (PUSVETMA) usai mendapat laporan masyarakat serta hasil peninjauan di lapangan oleh Dinas Peternakan Jatim, pada 5 Mei 2022 terkonfirmasi ada empat kabupaten di Jatim yang hewan ternaknya terjangkit PMK.

Kasus pertama dilaporkan terjadi di Kabupaten Gresik pada 28 April 2022 dengan jumlah kasus sebanyak 402 ekor sapi potong yang terjangkit PMK dan tersebar di lima kecamatan dan 22 desa.

Kasus kedua dilaporkan pada 1 Mei 2022 di Kabupaten Lamongan, yaitu sebanyak 102 ekor sapi potong terindikasi mengalami PMK yang tersebar di tiga kecamatan dan enam desa.

Pada hari sama, di Sidoarjo juga ditemukan kasus yang menjangkit sebanyak 595 ekor sapi potong, sapi perah dan kerbau di 11 kecamatan dan 14 desa.

Sedangkan, kasus keempat terlaporkan pada 3 Mei 2022 di Kabupaten Mojokerto yang dilaporkan tercatat ada 148 ekor sapi potong yang tersebar di sembilan kecamatan dan 19 desa.

"Wabah yang telah menyerang 1.247 ekor di empat kabupaten tersebut yang terkonfirmasi memiliki tanda klinis sesuai dengan indikasi penyakit PMK," ujarnya.

Sementara itu, hasil lain pada rakor adalah merekomendasikan untuk dilakukan depopulasi terbatas pada ternak yang terkonfirmasi positif terkena PMK sesuai prosedur standar operasional Kementerian Pertanian (Kementan).

"Termasuk melakukan pengobatan serta penyiapan vaksinasi ternak sehat pada daerah terancam, minimal cakupan 70 persen dari populasi," tuturnya.

Dinas Peternakan Jatim sudah melakukan beberapa tindakan, antara lain bersama tim kabupaten melakukan pengobatan simtomatis untuk mengurangi panic selling, bersama BBVET dan PUSVETMA.

Tidak itu saja, Khofifah Indar Parawansa menyebut pada Sabtu, 7 Mei 2022, Pemprov Jatim juga telah mengusulkan penetapan status Wabah PMK pada kabupaten yang dinyatakan positif, serta membatasi lalu lintas ternak dari dan menuju daerah wabah.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya