Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir enggan menanggapi wacana duet dirinya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang.
Ia berpendapat, yang punya wewenang memutuskan soal pencalonan presiden dan wakil presiden adalah partai politik.
"Kalau mekanisme itu kan konsolidasi partai, dan saya rasa masih panjang lah prosesnya," kata Erick usai mengikuti rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Senin, 5 Desember 2022.
Dia mengaku saat ini hanya fokus bekerja sebagai pembantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kabinet Indonesia Maju.
Lebih lanjut, dia menyebut tidak akan fokus pada urusan ancaman resesi yang juga akan dirasakan Indonesia pada 2023, jika terlalu jauh memikirkan soal Pilpres 2024.
"Jangan kita tiba-tiba dengan hal-hal seperti ini justru out of focus, jadi kerjaan utama tidak bisa jalan. Makanya tadi saya sampaikan bagaimana kinerja BUMN sendiri di tahun 2022 tetap meningkat," ujarnya.
Selain itu, Erick juga mengklaim belum ada dorongan serius agar ia berkomunikasi dengan Ganjar Pranowo tentang kontestasi mendatang. Menurutnya, dorongan tersebut sejauh ini hanya dari media.
"Sama saja tadi pertanyaan bagaimana presiden dengan wapres, nah itu versi partai. Nah, medianya positif atau enggaknya kan belum tahu ya kan. Yang paling penting kita fokus," ucap Erick Thohir.
Diketahui, awalnya wacana duet Ganjar dan Erick disampaikan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Sebab, kata Zulkifli, hampir semua kader PAN di daerah mengusulkan agar Ganjar Pranowo berpasangan dengan Erick Thohir.
Merespons itu, dia berjanji akan segera membawa aspirasi tersebut ke DPP PAN dan Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB.
Baca juga: Transformasi BUMN Hasilkan Rp 155 Triliun, Erick Thohir: Fokus Pembangunan Ekosistem
Baca juga: Diusulkan Jadi Ketua Umum, Erick Thohir Tegaskan PSSI Harus Dibongkar Total
"Mekanismenya kami akan memutuskan di DPP dan memang hampir semua wilayah begitu suaranya, [usulan] cawapres Mas Erick," kata Zulkifli di Jateng, Jumat, 3 Desember 2022.[]
