News Sabtu, 18 Januari 2025 | 08:01

Wakil Pimpinan OPM Kodap IV/Sorong Raya Menyerahkan Diri

Lihat Foto Wakil Pimpinan OPM Kodap IV/Sorong Raya Menyerahkan Diri Wakil pimpinan OPM menyerahkan diri. (Foto: Satgas Damai Cartenz)
Editor: Rio Anthony

Papua - Wakil Pimpinan OPM Kodap IV/Sorong Raya berinisial HK menyerahkan diri ke TNI di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

HK merupakan salah satu daftar pencarian orang (DPO) yang terlibat pembunuhan 4 prajurit TNI AD di Posramil Kisor, Maybrat.

Peristiwa ini bermula saat petugas Pos Fuog Satgas Yonif 501/BY yang dipimpin oleh Letda Inf Fanno menerima laporan dari seorang mantan anggota OPM soal HK yang ingin bergabung kembali ke NKRI.

Laporan tersebut kemudian diteruskan ke Dansatgas Yonif 501/BY, Letkol Inf Yakhya Wisnu Ariyanto.

"HK ingin menyerahkan diri bersama keluarganya," kata Letkol Inf Yakhya Wisnu Ariyanto dalam keterangannya, Kamis 16 Desemmber 2024.

Letkol Yakhya kemudian memfasilitasi proses penjemputan HK di ujung Kampung Fuog pada Selasa 14 Januari 2025.

Proses ini melibatkan Satgas Yonif 501/BY dan perwakilan pemerintah Kabupaten Maybrat, termasuk Mellianus Saa selaku Kepala Bagian Eksodus atau Pemulangan.

"Selasa, 14 Januari 2025, HK bersama istri dan anaknya resmi keluar dari persembunyian di hutan untuk menyerahkan diri. Setelah penjemputan, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan serta pengumpulan informasi singkat mengenai data diri mereka," kata Letkol Yakhya.

"Dari hasil pemeriksaan, dipastikan bahwa HK merupakan salah satu DPO yang terlibat dalam pembunuhan di Posramil Kampung Kisor pada 2021," sambungnya.

Setelah penjemputan, HK dan keluarganya kemudian diantar ke Kampung Sorry untuk bertemu dengan keluarga besar mereka.

Satgas Yonif 501/BY juga berkoordinasi dengan Kapolres Maybrat terkait proses hukum selanjutnya.

"Berdasarkan hasil koordinasi, HK diserahkan kepada pemerintah Kabupaten Maybrat untuk langkah lebih lanjut yang akan ditangani oleh Polres Maybrat," katanya.

Letkol Yakhya mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung proses penyerahan diri HK.

Dia menekankan pentingnya pendekatan dialogis dan humanis dalam menyelesaikan konflik.

"Keberhasilan ini adalah wujud nyata sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam menjaga keamanan dan memberikan rasa damai kepada masyarakat di Papua Barat," ujarnya.

Sebagai infformasi, insiden penyerangan Posramil Kisor terjadi pada Kamis, 2 September 2021.

Akibatnya empat prajurit TNI meninggal dunia, yakni Serda Amrosius, Praka Dirham, Pratu Zul Ansari, dan Lettu Chb Dirman.

Penyerangan itu diduga melibatkan 21 pelaku. Para pelaku ditangkap secara bertahap dan lokasinya beberapa di antaranya sudah menjalani persidangan. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya