Medan - Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman turut mengutarakan kekesalannya atas pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang diduga membandingkan suara azan melalui pengeras suara (toa) masjid dengan gonggongan anjing.
Menurut Aulia Rachman, azan merupakan panggilan untuk melaksanakan ibadah salat bagi seluruh umat Islam dan telah berjalan pada zaman Rasulullah SAW.
"Suara azan itu harus kuat dan keras agar dapat didengar dan menyadarkan kita umat muslim untuk sesegera mungkin melaksanakan ibadah salat wajib setiap harinya," tegas Aulia Rachman, Kamis, 24 Februari 2022.
Mantan santri Wali Songo, Jawa Timur ini juga merasa langkah yang dilakukan oleh Menag Yaqut membuat kesedihan dan kekecewaan para umat Islam.
Baca juga: Ini Aturan Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk Ibadah Natal 2021
"Seharusnya, jikalah yang disampaikan bapak menteri itu bertujuan untuk mempermudah penjelasan terkait speaker, gunakanlah analogi bahasa yang sesuai dan pas bukan sebaliknya," tegas Aulia lagi.
Di era saat ini, kata pendamping Bobby Nasution ini, hampir keseluruhan semua orang sudah memiliki tingkat ilmu serta nalar adab bahasa yang bijak dan berpendidikan.
Sehingga untuk berbicara, menurutnya, haruslah sesuai dengan kapasitas dan fungsinya juga telah sebanding dengan ilmu yang diraih maupun jabatan yang diemban.
"Khôtibun-nas `ala qodri ukulihim (berbicaralah dengan manusia itu sesuai dengan tingkatan akal mereka)," kata Aulia mengutip ayat Al Quran.
Dengan adanya pernyataan Menag Yaqut, Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumatra Utara ini meminta yang bersangkutan untuk menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya tersebut.
"Saya berharap dan meminta agar bapak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya tersebut," tutup Aulia. []