Klaten – Potensi ketela dan pepaya di Desa Beteng di Kecamatan Jatinom belum tergarap maksimal. Seringkali, produk tani itu hanya diberikan sebagai pakan sapi, karena harganya terlalu murah dan melimpah.
Menyiasati hal itu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah memberi pelatihan pengolahan ketela dan pepaya, menjadi kudapan berbagai rupa, kepada masyarakat di desa tersebut.
Pelatihan yang diberikan Diskominfo Jateng merupakan upaya untuk mengentaskan warga dari jurang kemiskinan. Ikhtiar itu dilakukan komprehensif melalui program Satu OPD Satu Desa Binaan, yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dalam agenda tersebut, Diskominfo Jateng menggandeng UMKM asal Magelang “Rumah Ketela”. Warga yang tergabung dalam PKK Desa Beteng diajari membuat grubi, menggleng, manisan, dan keripik pepaya.
Pelatihan di aula Balai Desa Beteng, Senin 8 Agustus 2022, diikuti 15 orang peserta, yang terbagi dalam lima kelompok.
Seorang peserta pelatihan Saparti, mengaku senang mendapatkan pengetahuan baru. Menurutnya, ketika panen ketela atau pepaya, harga sering kali jatuh. Sementara hasil panen berlimpah.
“Ya kalau pas lagi panen harganya cuma Rp2.500 ribu per kilogram. Kalau pas banyak ya untuk pakan sapi. Untuk diolah seperti ini tidak bisa, karena tidak tahu dan belum ada pelatihan,” ujarnya, di Balai Desa Beteng.
Ia berharap, dengan adanya pelatihan semacam itu, dapat memberi variasi produk olahan singkong dan pepaya.
“Semoga saja kalau sudah dibikin olahan makanan, harganya bisa berlipat. Misal harga ketela Rp 2.500 per kilogram, dibikin keripik jadi Rp 10 ribu,” ungkapnya.
Kepala Diskominfo Jateng Riena Retnaningrum mengatakan, pihaknya secara simultan memberi pelatihan sesuai kebutuhan warga Desa Beteng. Hal itu dimaksudkan untuk mendongkrak perekonomian warga dan mengentaskannya dari zona kemiskinan.
Pelatihan yang diberikan mulai dari pembasmian hama uret, produksi singkong dan pepaya, juga pelatihan untuk memasarkan produk melalui platform online. Selain itu, ada fasilitasi akses internet cepat di Balai Desa Beteng.
“Pak Ganjar juga sedang menggencarkan UMKM naik kelas. Maka dari itu kita undang ahli untuk mengajarkan pembuatan berbagai macam penganan,” ujarnya.
Selain itu, upaya ini menurut Riena juga didukung oleh Kades Beteng. Itu dilakukan dengan memaksimalkan potensi dana desa.
“Ini bagian dari kita juga mendampingi penjualan secara online. Kesempatan ini bagus untuk mengurangi kemiskinan,” pungkasnya. []