Mamuju - Viralnya warga di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), menandu jenazah keluarganya, mendapat tanggapan berbagai kalangan.
Salah satunya dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulbar, Abdul Rahim, saat diwawancarai wartawan, Senin, 19 September 2022.
Rahim meminta, kasus tersebut menjadi pelajaran besar bagi seluruh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) se Sulbar.
"Saya meminta kasus yang terjadi di Campalagian menjadi kasus terakhir," kata Rahim.
Ia juga mengungkapkan, peristiwa serupa sudah beberapa kali terjadi di Sulbar, contoh di Polman sendiri, Majene dan Mamuju.
"Oleh karena itu, harusnya ini bisa mentrigger (pemicu) para kepala daerah, para penentu kebijakan untuk segera mengambil satu langkah," katanya.
Langkah cepat yang dimaksud, kata Rahim, yakni langkah yang strategis untuk mengatasi, serta mengantisipasi terjadinya peristiwa tersebut.
"Kan ironi ini. Sampai saya bilang tadi, kasus paling terakhir di Campalagian. Ini terjadi loh di dalam jantung kota, di ruas Trans Sulawesi," kata Rahim.
Jarak dari Puskesmas Campalagian ke rumah duka, kata dia, pun hanya beberapa kilometer saja.
"Masak sih, seperti ini tidak bisa diambil satu kebijakan untuk menyiapkan mobil ambulans," katanya.
Rahim juga meminta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat tidak boleh tinggal diam melihat peristiwa ironi tersebut.
"Makin dia kecil, makin dia itu persoalan yang mungkin kelihatan kecil, makin ironi kita melihatnya. Kok hal begini saja tidak bisa ditangani, bagaimana dengan hal-hal yang besar," kata Rahim. []