Mamuju - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulawesi Barat (Sulbar) menanggapi peristiwa tidak mengenakkan yang dialami wartawan saat melakukan peliputan kedatangan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Hadi Tjahjanto.
Ketua AMSI Sulbar, Anhar mengungkapkan, perlakuan tersebut menggoreskan luka bagi perjuangan kemerdekaan pers.
"Sebab dua orang wartawan dihalangi dan dilarang mengambil gambar oleh bagian Humas nya," kata Anhar, Kamis, 30 Juni 2022.
Ia juga mengungkapkan, peristiwa tersebut tentu menjadi preseden bagi kepemimpinan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/Kepala BPN yang baru menjabat dua pekan lebih, setelah dilantik 15 Juni 2022 lalu.
"Kelakuan Humas tersebut tentu tidak memberikan gambaran selayaknya Humas, malah mencederai kerja-kerja Humas yang selama ini akrab dengan insan pers dan media," katanya.
Upaya menghalangi, sehingga dua wartawan gagal mengambil gambar, kata Anhar, tidak boleh dipisahkan dari kepemimpinan ATR/BPN pusat, juga ATR/BPN provinsi yang gagap membangun kemitraan dan gagal membina bagian humas nya.
"Hal itu harus menjadi evaluasi total bagi ATR/BPN dari atas sampai kebawah," kata Anhar.
Sehingga, kata dia, kejadian tersebut tidak berulang dan mencederai perjuangan kemerdekaan pers, serta hak publik untuk mendapatkan informasi. Sebab, kerja-kerja pers yang baik adalah sejatinya untuk publik.
"Saya kira, Kementerian ATR/BPN melayani urusan publik. Sudah bukan zamannya pejabat eksklusif, era sekarang ini dituntut untuk lebih humanis," katanya.
Sebelumnya, dua wartawan di Sulbar dihalangi saat hendak mengambil gambar kedatangan Hadi Tjahjanto di Mamuju, Rabu, 29 Juni 2022 kemarin.
Dua wartawan tersebut yakni Rahman Dirgantara, wartawan Tribun Sulbar, serta Adhe Junaedi Sholat wartawan Radar Sulbar. []