News Selasa, 26 April 2022 | 14:04

Waspada Masalah Kesehatan Pemudik, Dinkes Jabar Siagakan 186 Rumah Sakit

Lihat Foto Waspada Masalah Kesehatan Pemudik, Dinkes Jabar Siagakan 186 Rumah Sakit Ilustrasi pemudik Lebaran menggunakan transportasi roda dua atau sepeda motor. (gambar: Hipwee).

Jakarta - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar) menyiagakan sebanyak 186 rumah sakit di seluruh perlintasan jalur mudik wilayah Jabar sebagai upaya pencegahan terjadinya masalah kesehatan pemudik pada saat pelaksanaan arus mudik Lebaran 2022.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jabar dr R Nina Susana Dewi saat menjadi pembicara pada acara Japri (Jabar Punya Informasi) Edisi "Kesiapan Menghadapi Libur Lebaran di Jawa Barat", di Gedung Sate Bandung, Selasa, 26 April 2022.

"Rumah sakit yang siap di jalur mudik dan balik ada 186 rumah sakit. Kami juga menyiapkan 705 ambulans dari rumah sakit, puskesmas, faskes, dan TNI/Polri," kata Nina mengutip ANTARA.

Selain itu, kata dia, Dinas Kesehatan Jawa Barat juga menyiagakan sebanyak 104 motor ambulans untuk melayani terkait kesehatan pemudik.

Dalam hal tersebut, pihaknya juga bekerja sama dengan dinas terkait seperti Dinas Perhubungan Jawa Barat.

"Kami siaga 24 jam. Termasuk posko 24 jam rumah sakit di luar jalur mudik juga harus siap karena mereka jadi rujukan harus siaga. Jadi, kalau ada pasien sakit ada IGD, semua harus siap terima pasien," ujarnya.

Pada kesempatan itu, dia memberikan sejumlah tips aman mudik lebaran saat pandemi Covid-19.

Tips yang pertama adalah harus sudah divaksin dosis pertama dan kedua atau lebih baik lagi jika sudah menerima vaksin penguat atau booster. 

Tips lainnya adalah selalu menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

"Jadi yang namanya Covid-19 ini kan belum selesai maka harus tetap 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Jangan sampai saat kita mudik ke kampung halaman bertemu orang terkasih malah kita membawa penyakit (Covid-19) ke mereka. Jadi prokes harus tetap dilaksanakan," ucap Nina.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya