News Rabu, 16 Februari 2022 | 06:02

Waspadai Jika Anak Pucat dan Sering Lelah, Bisa Jadi Gejala Awal Kanker

Lihat Foto Waspadai Jika Anak Pucat dan Sering Lelah, Bisa Jadi Gejala Awal Kanker Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo berkunjung ke Instalasi Onkologi Terpadu. (Foto: Opsi/Humas Pemprov Jateng)
Editor: Yohanes Charles

Semarang – Anak Anda terlihat pucat dan sering merasa kelelahan? Jangan anggap enteng, karena bisa jadi itu merupakan gejala awal kanker. Apalagi jika diikuti munculnya benjolan abnormal di leher dan selangkangan, serta demam yang tidak diketahui penyebabnya.

Hal tersebut ditekankan dokter spesialis anak dari RSUP Dr Kariadi Semarang, Bambang Sudarmanto, saat menerima kunjungan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo, di Instalasi Onkologi Terpadu, Selasa 15 Februari 2022.

Menurutnya, gejala awal ini mesti diketahui masyarakat, agar bisa melakukan deteksi dini mulai dari keluarga. Sebab, dia melihat 65-70 persen pasien kanker anak datang ke RSUP Dr Kariadi sudah dalam kondisi terlambat. Sehingga, harapan hidup anak-anak itu masih rendah, sekitar 20 persen. Dengan deteksi dini, bisa meningkatkan harapan hidup anak hingga 56 persen.

Bambang meminta masyarakat segera memeriksakan anak jika terlihat pucat, ada benjolan abnormal di leher atau selangkangan melebihi tiga milimeter, panas yang tidak diketahui penyebabnya, serta nyeri tulang. Apalagi, jika sudah disertai dengan penurunan berat badan.

“Biasanya orang tua itu kalau anaknya ngeluh capek malah dimarahi. Saya ada pasien kanker tulang, awalnya terlihat malas-malasan, disuruh jalan tidak mau, akhirnya dipaksa orang tuanya, malah jatuh tulangnya patah. Ternyata dia menderita kanker tulang,” ungkapnya.

Berdasarkan data di RSUP Dr Kariadi Semarang, kata Bambang, kanker terbanyak pada anak adalah leukimia atau kanker darah, yang pada satu tahun terakhir ini mencapai 587 anak. Berikutnya, kanker mata (retinoblastoma), kanker otak, dan tulang.

“Jadi, saya berharap deteksi dini bisa dilakukan dari tingkat keluarga. Kami mengajak Tim Penggerak PKK untuk bersama-sama menyosialisasikan gejala awal kanker pada anak, sehingga bisa dilakukan deteksi dini. Saya berharap pada 2030 nanti angka harapan hidup kanker anak bisa mencapai 60 persen,” katanya.

Sementara, Ketua TP PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo menyatakan siap membantu menggerakkan deteksi dini dan screening kanker pada anak. Sehingga, angka kesembuhan kanker anak dapat meningkat.

“Ini masukan luar biasa, karena kami TP PKK biasanya menyosialisasikan deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks. Kami juga akan menggandeng bupati/ waki kota untuk menggerakkan ini (deteksi dini kanker pada anak),” tandasnya.

Sebelumnya, Atikoh juga menghadiri Forum Konsultasi Publik RSUP Dr Kariadi mengenai Pelayanan Kecantikan Gardenia. Dia mengapresiasi layanan Unit Pelayanan Terpadu Kecantikan Gardenia, antara lain pelayanan Kosmetik Klinik (perawatan wajah, terapi kebotakan berbasis medis, bedah plastik, dan sebagainya), Gizi Klinik (termasuk mengatasi obesitas), serta Gigi dan Mulut.

Dia berharap, layanan yang dilakukan oleh dokter spesialis andal di bidangnya tersebut, dapat dimanfaatkan masyarakat. Sebab, pelayanan yang diberikan berbasis klinis, dengan standar operasional prosedur medis yang lebih aman. 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya