News Senin, 14 Februari 2022 | 14:02

WHO: Pandemi Belum Selesai, Banyak Varian Covid-19 Bermutasi

Lihat Foto WHO: Pandemi Belum Selesai, Banyak Varian Covid-19 Bermutasi Sebuah foto yang diambil pada akhir 29 Mei 2020 menunjukkan tanda Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di kantor pusat, di Jenewa. (foto: FABRICE COFFRINI/AFP)

Jakarta - Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan memprediksi pandemi Covid-19 masih belum selesai dalam waktu dekat ini.

Musababnya, ada potensi kemunculan lebih banyak varian Covid-19 di masa depan akibat mutasi virus corona.

"Kita melihat virus ini berkembang, bermutasi. Jadi kita tahu akan ada lebih banyak varian, lebih banyak varian yang dikhawatirkan, dan kita tidak berada di akhir pandemi," kata Swaminathan dikutip dari Reuters, Senin, 14 Februari 2022.

Sebelumnya, Afrika Selatan memperingatkan dunia ihwal bahaya varian Omicron yang bisa menular dengan cepat pada November 2021 lalu. Akibat peringatan ini, beberapa negara sempat menutup perbatasan mereka bagi Afrika Selatan dan beberapa negara tetangganya.

WHO bahkan memasukkan varian Omicron sebagai varian yang harus diwaspadai, karena jauh lebih menular dari Delta.

"Kita telah melihat berbagai varian Covid-19 bermunculan setiap lima sampai enam bulan, dan sebagian besar dari mereka tidak banyak jumlahnya. Tapi ini (Omicron) berbeda," kata Dekan Sekolah Kesehatan Publik Brown University, Dr Ashish Jha, seperti dikutip CNN.

"Perilakunya berbeda, seperti jauh lebih menular daripada varian Delta," tuturnya lagi.

Kendati demikian, varian Omicron sudah kadung menyebar hampir di seluruh dunia. Di Korea Selatan misalnya, pemerintah negara itu baru-baru ini memutuskan menghentikan program tes dan tracing Covid-19 mereka akibat varian Omicron.

Keputusan tersebut diambil lantaran strategi ini sulit dilakukan mengingat keterbatasan sumber daya.

"Dan menghabiskan ongkos sosial dan ekonomi yang terlalu tinggi," kata Pejabat Senior Kesehatan Korsel, Sohn Young-rae, sebagaimana dikutip AFP.

Pejabat Kesehatan memprediksi, kasus harian di Korsel akan mencapai 170 ribu kasus pada akhir Februari ini akibat kehadiran Omicron. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya