Jakarta - Kementerian Kesehatan membeberkan awal mula penyebab kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Widyawati mengatakan virus itu berasal dari warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Nigeria pada 27 November 2021 lalu.
"Setelah merunut kasus WNI yang positif Covid-19 di Wisma Atlet pada 14 hari ke belakang, kemungkinan besar indeks case (kasus pertama) Omicron adalah WNI dengan inisial TF, usia 21 tahun, yang tiba dari Nigeria pada tanggal 27 November 2021," kata Widyawati dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 19 Desember 2021.
Dia menuturkan, pihaknya telah melakukan tracing kepada sebanyak 169 WNI dari luar negeri melakukan karantina di Wisma Atlet sejak 24 November hingga 3 Desember 2021. Dari situ, mereka berhasil mendapatkan satu orang, yakni TF.
Widyawati menyebut pasien probable dengan kemungkinan besar tertular Omicron.
Kemudian, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan terdeteksinya kasus pertama Omicron di Indonesia merupakan salah satu fungsi utama dari karantina bagi setiap orang yang masuk ke negara Indonesia.
Melalui karantina, pelaku perjalanan dari luar negeri akan dipantau dan diobservasi oleh petugas kesehatan.
Dengan demikian apabila pelaku perjalanan tersebut positif Covid-19 bisa dengan segera dilakukan tracing.
Kemudian, pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif dengan gejala bisa langsung ditangani petugas medis.
"Penting bagi setiap pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia untuk melakukan karantina," kata Nadia.
"Terdeteksinya Omicron di Indonesia merupakan salah satu keberhasilan dari karantina dan kita bisa dengan segera melakukan tracing untuk mencegah meluasnya penularan Omicron," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, dia meeminta agar masyarakat tetap mewaspadai penyebaran Omicron dan virus Covid-19 jenis lainnya.
Salah satu langkah yang harus dilakukan, lanjutnya, dengan mengurangi mobilitas dan tetap menerapkan prokes ketat.
"Kurangi mobilitas, tetap gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Jangan lengah dan tetap waspada terhadap penularan virus COVID-19, terutama omicron yang laju penyebarannya sangat cepat," ucap Nadia.[]