Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly mendorong kesadaran masyarakat, terutama kaum muda, untuk lebih ditingkatkan dalam hal pencatatan kekayaan intelektual.
"Masih perlu kita tingkatkan. Itu sebabnya saya mengadakan roving seminar dan `Yasonna Mendengar` di beberapa daerah," kata Yasonna dalam peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia di Jakarta, seperti mengutip ANTARA, Selasa, 26 April 2022.
Sebagai contoh, dia menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Medan, Sumatra Utara, dan menemukan sejumlah anak muda yang kreatif menciptakan sabun dari bahan tumbuh-tumbuhan.
Namun sayangnya, kata dia, hingga kini hasil karya tersebut belum didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham.
"Bahkan, saya mendorong dia untuk membuat perseroan perorangan melalui Undang-Undang Cipta Kerja," ujarnya.
Tak hanya itu, Yasonna juga menemukan anak muda asli Indonesia yang berhasil tampil di luar negeri melalui penampilan seni karya pantomim. Akan tetapi, hak cipta dari pelaku seni tersebut juga belum didaftarkan.
"Saya mengajak siapa saja yang memiliki kekayaan intelektual atau temuan yang bisa memudahkan sesuatu dan bersifat teknologi untuk segera didaftarkan," tuturnya.
Menurutnya, sebagai tahap awal, masyarakat atau orang yang berhasil menemukan suatu kekayaan intelektual cukup mendaftarkan sebuah paten sederhana, baru kemudian bisa terus dikembangkan.
Menkumham Yasonna meyakini temuan atau kekayaan intelektual anak bangsa akan memiliki nilai tambah jika dikawinkan dengan aspek ekonomi.[]