Jakarta - Peneliti Riset Politik - Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN) Wasisto Raharjo Jati mengingatkan bahwa posisi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly tidak aman dari isu perombakan kabinet atau reshuffle, yang santer bisa saja dilakukan Presiden Jokowi pada Rabu Pon, 8 Desember 2021 mendatang.
Wasis menuturkan, sosok Yasonna Laoly lagi-lagi disoroti publik usai Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja inkonstitusional dan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945.
"Posisi Menkumham tengah dalam sorotan, terlebih lagi pascadianulirnya UU Ciptaker," ujar Wasis kepada Opsi, Rabu, 1 Desember 2021.
"Saya pikir itu dimungkinkan reshuffle Rabu Pon 8 Desember," ujar dia lagi.
Membahas sosok Yasonna Laoly, tentu saja tidak terlepas dengan sederet kontroversi. Selagi ia menjabat sebagai Menkumham, terdapat sejumlah kasus yang ramai diperbincangkan publik. Yasonna sempat dilaporkan atas dugaan merintangi penyidikan terkait simpang-siur keberadaan Harun Masiku, tersangka kasus suap terkait pergantian antar waktu anggota DPR. Hingga kini Harun masih buron.
Lalu, Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri, Inspektur Jenderal Polisi Napoleon Bonaparte sempat menyeret nama Yasonna terkait penghapusan status DPO atas nama Joko Soegiarto Tjandra (Djoko Tjandra) dari sistem Enhanced Cekal System (ECS) pada Sistem Informasi Keimigrasian (SIMKIM) Direktorat Jenderal Imigrasi.
Ditambah, persoalan mengobok-obok partai politik (Parpol). Kemudian, parahnya lagi, ada kasus kebakaran lembaga pemasyarakatan (Lapas) kelas I Tangerang, yang mengakibatkan puluhan nyawa melayang, serta masih banyak kontroversi lainnya. Hal-hal di atas akan selalu diingat publik terkait kinerja Yasonna sebagai Menkumham.
"Itu termasuk rapor merah," kata Wasis.
Menurut dia, posisi Yasonna tidak aman alias bisa saja terkena reshuffle. Kendati Yasonna merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP), tetap saja Wasis tak bisa menjaminnya.
"Saya pikir bisa tetap kena, karena PDIP ini agak "strict" soal evaluasi menteri," ucapnya.
Namun, Wasis mensinyalir apabila Yasonna terkena reshuffle, sosok tersebut tidak lantas menganggur. Bisa saja tetap menempati posisi strategis di pemerintahan.
"Bisa jadi ada rolling latar belakang menteri, bisa jadi Yasonna dialokasi ke jabatan lain dan Menkumham itu adalah pejabat karir," kata Wasis.
Seperti diketahui, mencuat desas-desus reshuffle Kabinet Indonesia Maju akan dilakukan pada Rabu Pon 8 Desember 2021. Isu ini kian menguat dengan adanya pergantian tongkat kepemimpinan Panglima TNI dari Marsekal Hadi Tjahjanto ke Jenderal Andika Perkasa, serta Partai Amanat Nasional (PAN) yang bergabung ke koalisi pendukung pemerintah Jokowi-Ma`ruf Amin. []