Hiburan Senin, 10 Maret 2025 | 00:03

Yovie Widianto Dorong Sinergi untuk Lindungi Pekerja Kreatif Indonesia

Lihat Foto Yovie Widianto Dorong Sinergi untuk Lindungi Pekerja Kreatif Indonesia Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto. (Foto: Istimewa)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif , Yovie Widianto, memprakarsai pertemuan penting yang mempertemukan pekerja kreatif dan berbagai kementerian serta lembaga terkait untuk membahas pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

Acara yang berlangsung di Gedung Utama Lantai 3, Kementerian Sekretariat Negara ini menyoroti perlunya sinergi antar-lembaga guna memperkuat perlindungan bagi para pelaku ekonomi kreatif.

Pertemuan yang dimulai pada pukul 17.00 WIB ini bertujuan untuk mengakselerasi perlindungan bagi pekerja kreatif, termasuk peningkatan manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Ekonomi kreatif memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, tetapi para pelakunya masih menghadapi tantangan besar dalam aspek perlindungan ketenagakerjaan," ujar Yovie Widianto.

"Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya menjadi sangat penting untuk dilakukan," tuturnya.

Sebagai bagian dari komitmen negara, perlindungan terhadap pekerja kreatif telah diwujudkan melalui program BPJS Ketenagakerjaan.

Pada tahun 2021, BPJS Ketenagakerjaan memberikan manfaat jaminan sosial, termasuk santunan Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP) kepada ahli waris musisi seperti Arry Syaff (vokalis Cockpit), Anwar Tess, dan Deddie Rosman. Bahkan, anak-anak dari para musisi ini juga menerima bantuan beasiswa hingga perguruan tinggi.

Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan kini juga telah diikuti oleh banyak musisi terkenal, seperti RAN, HIVI!, Kahitna, Maliq & D’Essentials , hingga Melly Goeslaw.

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Deny Yus Yulian mengungkapkan bahwa saat ini, musisi sudah bisa daftar lewat website, aplikasi, dan datang ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan.

"Hal yang terpenting kesadaran dari pekerja kreatif untuk bisa membayar iuran bulanan secara sustain agar tetap terlindungi," katanya.

Sementara aktor kenamaan Indonesia, Ario Bayu yang turut hadir ikut menyampaikan perlunya jaminan sosial yang sesuai dengan kondisi kerja pekerja kreatif yang dinamis.

"Kami para pejuang kreatif membutuhkan perlindungan yang lebih nyata dalam bentuk jaminan sosial. Dengan adanya sinergi ini, kami berharap kesejahteraan dan keberlanjutan profesi kami semakin terjamin,” ujar Ario.

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto. (Foto: Istimewa)

Senada dengan itu, Ketua Umum Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi ( SINDIKASI ), Ikhsan Raharjo juga mengapresiasi langkah Yovie Widianto dalam melindungi pekerja kreatif.

Namun, ia menekankan bahwa upaya ini harus diikuti dengan mekanisme yang lebih efektif untuk sektor informal.

"Kami telah bereksperimen dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) agar pemberi kerja mau membayar iuran tersebut. Sampai saat ini, SINDIKASI memiliki dua PKB dengan total 200 pekerja kreatif terdaftar," tutur Ikhsan.

Yovie Widianto berharap pertemuan ini menghasilkan langkah konkret untuk meningkatkan jaminan sosial pekerja kreatif dan memastikan keberlanjutan kesejahteraan mereka. Acara ini ditutup dengan buka bersama serta penyerahan simbolis kartu keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan kepada Ahmad Fuadi, seorang penulis yang mewakili subsektor penerbitan.

Selain perwakilan pekerja kreatif, acara ini juga dihadiri oleh pejabat dan stakeholder pemerintah, termasuk Ridha Sabana , Dessy Ruhati , Giring Ganesha , dan jajaran petinggi BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga: Hari Musik Dunia: Melongok Musisi Indonesia yang Berkarier di Luar Negeri

Baca juga: Gelar Diskusi BISIK-BISIK, FESMI Tekankan Pentingnya Serikat di Industri Musik

Pertemuan ini menandai langkah maju dalam memberikan perlindungan yang lebih baik bagi talenta kreatif Indonesia. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya