Taput - Pasca aksi unjuk rasa ratusan pendukung PT Toba Pulp Lestari atau TPL di Tarutung, Tapanuli Utara, Ephorus HKBP Pdt Dr Victor Tinambunan menegaskan bahwa pendeta yang berdoa dalam aksi bukan pendeta HKBP.
Hal itu disampaikan ephorus dalam keterangannya pada Jumat, 31 Oktober 2025. Aksi unjuk rasa itu sendiri berlangsung pada Rabu, 29 Oktober 2025, bertepatan dengan pelaksanaan rapat pendeta HKBP di Seminari Sipoholon, Taput sejak 27-30 Oktober 2025.
Ephorus Victor menyebut, rasa syukurnya karena semua pihak mendoakan dan mendukung dalam berbagai cara pelaksanaan Rapat Pendeta HKBP pada 27–30 Oktober.
"Perlu kami sampaikan dengan jelas, tidak ada demonstrasi yang berlangsung di Kantor Pusat HKBP maupun di lokasi Rapat Pendeta di Seminarium Sipoholon," katanya.
Disebutkannya, aksi yang terjadi berlangsung di Kota Tarutung.
"Aksi pendukung PT TPL ini bukan jemaat HKBP, meskipun mungkin ada warga HKBP di dalamnya. Warga yang juga kami hormati dan kasihi," tegasnya.
Dia menyebut, di antara spanduk yang tampak, ada tertulis “Ganti Ephorus.”
Dari sejumlah foto dan video yang beredar, diketahui bahwa yang memimpin doa dalam aksi tersebut adalah seorang pendeta, namun ephorus tegaskan, pendeta tersebut bukan pendeta HKBP.
"Demi menjaga kesatuan denominasi gereja-gereja sebagai tubuh Kristus, kami dengan rendah hati mengimbau agar kita tidak mencampuri urusan internal gereja lain. Akan menjadi kekeliruan besar bila saya atau siapa pun dari HKBP turut dalam demonstrasi yang menyerukan pergantian pimpinan gereja lain, terlebih tanpa dasar yang benar," katanya.
Ephorus kemudian memohon bantuan informasi, untuk mengetahui pendeta yang berdoa dalam aksi tersebut.
"Saya ingin berbicara dengannya secara pribadi dan penuh kasih, agar semangat kebersamaan antar gereja tetap terpelihara, saling menopang untuk mewujudkan kehendak Tuhan," tukasnya.
Kepada seluruh pendeta HKBP, ephorus mengingatkan, jangan pernah melakukan tindakan serupa, apalagi dengan maksud tersembunyi untuk menarik anggota dari gereja lain.
"Biarlah pelayanan kita menjadi saksi kasih Kristus yang murni, bukan alat persaingan antar umat," imbuhnya.
Ephorus Victor juga mengapresiasi profesionalisme aparat Kepolisian Polres Tapanuli Utara yang menerima pemberitahuan bahwa Rapat Pendeta HKBP adalah bagian dari ibadah dan di negara ini ibadah tidak boleh diganggu.
"Terima kasih Pak Kapolres dan Wakapolres Taput dan seluruh personel," katanya.
Informasi diperoleh, pendeta yang berdoa dalam aksi dukung TPL dimaksud adalah seorang pendeta bermarga Panjaitan.
Dia disebut pendeta yang bertugas di salah satu gereja di Hutanamora, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, dan bukan pendeta HKBP. []