Pilihan Kamis, 16 Desember 2021 | 13:12

Mengenal GERD, Penyakit Lambung Akut Bukan Penyebab Kematian

Lihat Foto Mengenal GERD, Penyakit Lambung Akut Bukan Penyebab Kematian Ilustrasi penyakit GERD. (Foto: Pixabay)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Andri, seorang dokter spesialis jiwa di RS Alam Sutera Tangerang, memastikan bahwa penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) bukanlah penyakit yang dapat menyebabkan kematian.

Pernyataan ini disampaikan menyusul ramainya rumor yang menyebut GERD sebagai penyebab selebgram Laura Anna meninggal dunia.

Sejumlah warganet menyebut, penyakit GERD merupakan penyakit asam lambung kronis yang disebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Pembahasan ini kemudian ramai diperbincangkan di media sosial.

Lewat pernyataan dalam sebuah video di akun YouTube pribadinya, Andri mengatakan GERD bukanlah penyakit penyebab utama kematian. Kendati begitu, ia menjelaskan bahwa penderita penyakit ini bisa saja meninggal dunia jika terjadi komplikasi serius di tubuhnya dan tidak mendapat penanganan serius.

"Kalau ada komplikasi itu bisa (menyebabkan meninggal dunia, tapi (itu pun) bisa dicegah dari pengobatan dini," kata Andri, dikutip Opsi pada Kamis, 16 Desember 2021.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan pada 1999 lalu, kata Andri, prevalensi kematian akibat GERD hanya sekitar 0,02 dari 100 ribu. Temuan itu menunjukkan bahwa kematian akibat GERD memang sangat kecil.

Menurut Andri, kestabilan mental yang terganggu bisa menjadi penyebab pasien menderita GERD. Pasalnya, stress berlebih yang dialami penderita bisa menyebabkan kadar asal lambung melonjak.

Kondisi tersebut, kata Andri, kini dikenal dengan istilah medis baru yakni GERD-Anxiety yang disebut sebagai gejala kecemasan yang bisa memperparah GERD.

Andri mengatakan, pada kondisi ini gejala GERD bisa timbul tanpa ada masalah di esofagus, yang kemudian sering dikaitkan/disebabkan karena kecemasan.

"Jadi orang mengalami GERD karena takut mati, anxiety karena takut mati ini," ujar dia.

Lebih lanjut, Andri menjelaskan bahwa saat seseorang yang memang memiliki riwayat GERD mengalami komplikasi, yang perlu dilakukan adalah tetap waspada.

Andri juga menjelaskan sejumlah komplikasi pada penderita GERD yang bisa menyebabkan kematian dan perlu diwaspadai, yakni Esofagitis refluks, Aspirasi pneumonia, dan Ulkus esofagus hingga esofagus spontan.

"Makanya deteksi dini itu sangat penting," kata Andri.

Esofagitis refluks sendiri adalah cedera di bagian mukosa akibat naiknya cairan dari lambung ke esofagus. Andri mengatakan, saat kondisi ini terjadi maka bisa menyebabkan pendarahan di leher yang membahayakan penderitanya.

Sementara pada aspirasi pneumonia Andri menyebut hal itu adalah kondisi saat seseorang mengalami kesulitan bernafas dan gangguan di paru-paru.

Sedangkan Ulkus esofagus hingga esofagus spontan, kata Andri, merupakan kondisi luka di lapisan lambung yang membuat penderitanya mengalami mual, ingin muntah hingga kehilangan nafsu makan.

Menurut Andri, semua jenis komplikasi ini bisa diantisipasi sedini mungkin jika mulai dirasakan penderita, sehingga dapat segera ditangani dan mencegah kematian. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya