Bandung - Setelah menjabat dan menggantikan almarhum Oded M. Danial, Yana Mulyana resmi menjadi Wali Kota Bandung, Jawa Barat pada 18 April 2022 lalu.
Terhadap Wali Kota Yana Mulyana, kelompok Cipayung plus di Kota Bandung sudah mengingatkan soal transparansi penggunaan anggaran.
Hal ini sebagaimana diungkap Ketua BPC GMKI Kota Bandung Alwin Samosir dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 15 April 2023.
Dia mengatakan, selama Yana Mulyana menjabat menjadi Wali Kota Bandung, GMKI bersama aliansi Cipayung plus Kota Bandung, seperti HMI, GMNI, KAMMI, HIMA PERSIS, IMM, PMKRI, dan PMII sudah beberapa kali turun ke jalan.
Mendesak Wali Kota Bandung untuk melakukan transparansi terhadap penggunaan anggaran di Pemerintah Kota Bandung.
"Kami sudah beberapa kali melakukan aksi bersama aliansi Cipayung plus Kota Bandung. Namun aspirasi yang kami sampaikan tidaklah pernah ditanggapi Wali Kota Bandung yang hari ini terkena OTT oleh KPK," ujar Alwin.
BACA JUGA: Sudah Dua Wali Kota Bandung Ditangkap KPK
Yana Mulyana diduga menerima suap terkait program Bandung Smart City. Di mana hal tersebut sebelumnya merupakan salah satu kritik yang disampaikan GMKI bersama aliansi Cipayung plus.
Menyusul penangkapan Yana Mulyana, pihaknya kata Alwin, memberikan apresiasi dan dukungan terhadap KPK untuk menegakkan keadilan dan kebenaran secara objektif.
"Saya berharap KPK dapat objektif dalam membuka kebenaran dan menegakkan keadilan. Karena kebenaran harus lebih terang dari cahaya, dan keadilan harus ditegakkan walaupun langit runtuh," katanya.
Disebutnya, apabila Wali Kota Yana Mulyana terbukti menerima suap dalam program Bandung Smart City, harus dihukum seadil-adilnya.
Pihaknya juga mendorong KPK mengusut tuntas indikasi suap dan kasus-kasus korupsi lain yang terjadi di Kota Bandung.
"Kami beranggapan OTT ini menjadi sinyal dan meminta KPK untuk melakukan penyelidikan terhadap indikasi suap di lingkungan Pemkot Bandung demi Kota Bandung yang bersih dan bebas dari korupsi," tuturnya. []