News Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:05

PDIP Kalah Pilpres 2024, Jokowi Kena Marah

Lihat Foto PDIP Kalah Pilpres 2024, Jokowi Kena Marah Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia Panel Barus. (Foto:Opsi/Fernandho Pasaribu)

Jakarta - Usai kalah dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, PDI Perjuangan (PDIP) secara terus-menerus memberikan serangan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sejumlah elite PDIP pun sampai menyinggung pribadi Jokowi.

Merespons itu, Bendahara Umum DPP PROJO Panel Barus memberikan pembelaan terhadap Presiden Jokowi.

"Ini kan gara-gara PDIP kalah Pilpres kemarin lalu Pak Jokowi disalahkan atas kekalahan itu. Bahkan Pak Jokowi didiskreditkan," kata Panel kepada wartawan di Jakarta pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Dia menjelaskan, pihak yang kalah dalam kontestasi lima tahunan tersebut tentu merasakan kecewa. Namun, ia meminta untuk persoalan itu ditimpakan kepada pihak lain.

Ia menegaskan, Pilpres 2024 diselenggarakan dengan transparan, dan para kontestan sudah lama melakukan persiapan. Rakyat pada ujungnya yang memilih sesuai persepsi serta hati nuraninya.

Pendapat Panel, pihak yang kalah seharusnya melakukan introspeksi dan evaluasi internal, ketimbang sibuk menyalahkan pihak lain. Rakyat memerlukan contoh kedewasaan dari para tokoh atau partai politik.

"Mungkin kalau jagoannya PDIP yang menang, beda cerita ya," ujarnya.

Sikap panel tersebut mewakili PROJO dalam menanggapi pernyataan politikus PDIP Hendrawan Supratikno yang menyebut Jokowi telah mbalelo atau memberontak terhadap PDIP. 

Hendrawan bahkan menyatakan Jokowi bakal dikucilkan sebagai hukuman, yang akan diputuskan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Panel Barus menjelaskan kemarahan sejumlah elite PDIP atas kekalahan dalam Pilpres 2024 juga muncul berupa gugatan hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi dan gugatan PTUN. 

Sekjen Hasto Kristiyanto juga aktif melontarkan serangan kepada Presiden Jokowi dan Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka.

"Rakyat pemilih sudah beraktivitas seperti biasa. Para kontestan pemilu sudah bersatu, berpelukan. Sekarang waktunya bekerja sama, jangan diganggu dengan kemarahan dan sumpah-serapah," ucap Panel Barus.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya