Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy memastikan pemudik tetap aman melintasi sekitar Gunung Anak Krakatau yang saat ini berstatus Siaga.
Usai melakukan inspeksi melalui udara, Menko PMK Muhadjir menyampaikan kondisi Gunung Anak Krakatau sampai saat ini masih kondusif, dan menegaskan isu Gunung Anak Krakatau yang tengah gawat adalah tidak benar.
"Sepanjang pengamatan langsung di dekat Gunung Anak Krakatau, sudah dipastikan kondisinya Insya Allah aman. Karena itu kalau ada isu bahwa Anak Krakatau sedang gawat itu tidak benar," kata Muhadjir meneruskan keterangannya, Kamis, 28 April 2022.
Dia mengatakan, sampai saat ini kondisi sekitar Gunung Anak Krakatau masih aman untuk dilintasi oleh angkutan, tetapi tidak mendekati wilayah Gunung Anak Krakatau setidaknya dalam radius 5 kilometer.
"Karena itu mereka yang akan menyeberang dalam rangka mudik ini Insya Allah sambil berdoa mudah-mudahan tidak akan ada aral melintang yang disebabkan aktivitas Anak Krakatau," ujarnya.
Hal ini disampaikan berdasarkan bukti ilmiah dari kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terbukti aman.
"Tentu saja kejadian di luar itu kita tidak bisa memastikan. Yang penting kalau kita lihat kasat mata dan berdasarkan bukti ilmiah itu masih aman," tuturnya.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, status Gunung Anak Krakatau meningkat ke Level 3 atau Siaga dari sebelumnya Level 2 atau Waspada.
Kenaikan status Gunung Anak Krakatau menjadi siaga ini diambil karena aktivitas vulkanik gunung tersebut dan hingga saat ini masih dalam periode erupsi dan guguran/longsoran.
Dalam rangka Hazard Asessment (Identifikasi Bahaya), Menko PMK)Muhadjir Effendy, bersama Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala PVMBG Hendra Gunawan melakukan inspeksi gabungan ke Pulau Gunung Anak Krakatau melalui udara, pada Kamis, 28 April 2022.
Identifikasi bahaya yang dilakukan dalam inspeksi gabungan dengan melihat dari sisi bahaya primer maupun sekunder di Pulau Gunung Anak Krakatau.
Berdasarkan pengamatan kegempaan, PVMBG dan BMKG, Gunung Anak Krakatau telah terjadi satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 12 mm dan lama gempa 17 detik, 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 2-10 mm, dominan 3 mm.
Secara umum aktivitas vulkanik seperti kegempaan, erupsi dan guguran/longsoran sejak Senin 25 April 2022 cenderung melandai.
Namun demikian, dalam posisi status Siaga (Level 3) masih terdapat kemungkinan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik secara mendadak. Masyarakat juga diimbau tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer.[]