Jakarta - Kepada Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengaku geram atas sikap pentolan ormas terlarang FPI, Rizieq Shihab terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelum melakukan pemberantasan baliho Rizieq di seluruh Jakarta, Dudung terlebih dahulu mengamati perbuatan buruk Rizieq.
Hal itu diungkapkan mengutip perbincangan Dudung Abdurachman di acara Podcast #Closethedoor Dedy Corbuzier.
"Saya masuk ke Kodam Jaya, saya lihat baliho bergelimpangan, seruan jihad, revolusi akhlak, baliho ada yang disembah-sembah, saya pelajari, apa ini," kata Jenderal Dudung seperti dikutip Opsi.id, Selasa, 30 November 2021.
Selain itu, Dudung juga mengaku panas melihat video-video Rizieq mengganti nama Presiden Jokowi dengan kata-kata yang tidak benar.
"Kemudian saya pelajari juga video-video sebelumnya apa yang dilakukan Rizieq Shihab, berani sekali dia mengatakan pimpinan kita, presiden kita dengan kata-kata yang tidak bagus. Sebagai warga negara mengganti nama presiden dengan kata-kata tidak benar. Mendidih darah saya, panas sudah," ujarnya.
Kemudian, kata dia, baliho yang dibabat di seluruh Jakarta dinilai sudah sangat meresahkan. Hal itu terbukti saat TNI mendapatkan surat permintaan bantuan kepada Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) Jakarta Pusat untuk menertibkan baliho tersebut.
"Bayangkan kita dapat 338, kantor Satpol PP Jakarta Utara didatangi dan disuruh pasang lagi jam 11 malam. Memang mereka ini siapa, di situ saya bilang, negara harus hadir. Kalau dibiarkan bisa berbahaya," ucap Jenderal Dudung Abdurachman.[]