Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2022 meningkat sebanyak 4,55 juta orang menjadi 135,61 juta orang dari Februari 2021.
"Penyerapan tenaga kerja ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi triwulan I-2022 yang mampu tumbuh 5,01 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono mengutip catatan ANTARA, Senin, 9 Mei 2022.
Sementara itu, terdapat 8,4 juta orang pengangguran pada Februari 2022, sehingga jumlah angkatan kerja keseluruhan mencapai 144,01 juta orang atau naik 4,2 juta orang.
Dia memerinci jumlah penduduk bekerja meliputi 88,42 juta pekerja penuh, 36,54 juta pekerja paruh waktu (bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan tambahan), dan 10,65 juta setengah menganggur (bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan tambahan).
Dilihat dari sektornya, terdapat tiga lapangan usaha yang memberi kontribusi terbesar penyerapan tenaga kerja pada Februari 2022, yakni pertanian dengan pertambahan 1,86 juta orang, perdagangan 640 ribu orang, serta industri pengolahan 850 ribu orang.
"Ketiga lapangan usaha itu saja kontribusinya sudah 62,76 persen terhadap penyerapan tenaga kerja," ujarnya.
Sementara itu, dia mengungkapkan terdapat tiga sektor yang turun penyerapan tenaga kerjanya, yaitu jasa lainnya sebesar 470 ribu orang karena adanya peralihan ke sektor pertanian, administrasi pemerintahan 30 ribu orang karena belum ada penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan real estat 21 ribu orang.
Jika dilihat dari status pekerjaan utama, pada Februari 2022 penduduk bekerja paling banyak berstatus buruh/karyawan/pegawai, yaitu sebesar 36,72 persen, sementara yang paling sedikit berstatus berusaha dibantu buruh tetap atau dibayar yaitu sebesar 3,31 persen.
Penduduk yang bekerja pada kegiatan informal tercatat sebanyak 81,33 juta orang atau 59,97 persen, sedangkan yang bekerja pada kegiatan formal sebanyak 54,28 juta orang atau 40,03 persen.
Margo menuturkan, terjadi peningkatan pada pekerja Informal sebesar 3,33 persen dari Februari 2020 sebesar 56,64 persen, serta 0,35 persen dari Februari 2021 yang sebesar 59,62 persen.[]