News Senin, 09 Mei 2022 | 18:05

Sandiaga Sebut Kenpark Surabaya Belum Terapkan Aspek CHSE

Lihat Foto Sandiaga Sebut Kenpark Surabaya Belum Terapkan Aspek CHSE Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. (Foto: Opsi/Istimewa)

Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengatakan aspek CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability) belum diterapkan secara ketat dan disiplin di waterpark Kenpark, Surabaya, Jawa Timur.

Karena itu, pihaknya disebut akan mengeluarkan surat edaran untuk setiap pengelola destinasi wisata guna melakukan inspeksi ulang terhadap berbagai fasilitas hiburan di tempat wisata dengan memastikan penerapan CHSE.

"Kunjungan wisatawan (juga) disesuaikan dengan kapasitas, terutama jika ada aspek-aspek teknis yang selama ini tidak terlalu diperhatikan," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, seperti mengutip ANTARA, Senin, 9 Mei 2022.

Dia mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mensosialisasikan surat edaran yang bakal dibuat guna menjadi landasan dari penyelenggaraan kegiatan ekonomi kreatif.

"Kami tidak akan ragu menutup destinasi yang tidak memperhatikan faktor safety (keselamatan) pengunjung karena yang utama adalah keselamatan," ujarnya.

Saat ini, Tim Krisis Kemenparekraf disebut sedang melakukan pengawasan dan evaluasi terkait runtuhnya seluncuran di Kenpark yang mengakibatkan 16 orang cedera.

"Kami harus mengingatkan semua pihak terutama di lintas kementerian/lembaga dan juga di level pemerintah daerah dan masyarakat secara umumnya agar kejadian ini tidak terulang lagi di destinasi wisata mana pun ke depan," tuturnya.

Berdasarkan keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, sambungan seluncuran air di kolam renang Kenpark tiba-tiba ambrol jatuh ke bawah sekitar pukul 13.30 WIB pada Sabtu, 7 Mei 2022.

Pada saat ambrol, banyak pengunjung yang bermain di wahana tersebut sehingga sebagian pengunjung berjatuhan dari seluncuran yang ambrol dari ketinggian 10 meter.

Kepala HRD Waterpark Kenjeran Bambang Irianto menyatakan bahwa pihaknya selalu rutin melakukan perawatan wahana. Menurut dia, perawatan terakhir dilakukan sembilan bulan sebelumnya.

"Kondisi wahana sebenarnya masih layak, sehingga diduga penyebab seluncuran ambrol adalah kelebihan muatan," kata Bambang di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 7 Mei 2022.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya