Daerah Jum'at, 16 September 2022 | 14:09

Budidaya Kopi dan Kakao Dinilai Lebih Bermanfaat bagi Masyarakat Sulbar

Lihat Foto Budidaya Kopi dan Kakao Dinilai Lebih Bermanfaat bagi Masyarakat Sulbar Anggota Komisi III DPRD Sulbar, Damris. (Foto: Opsi/Eka)
Editor: Rio Anthony Reporter: , Eka Musriang

Mamuju - Budidaya tanaman kopi dan kakao dinilai lebih bermanfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat Sulawesi Barat (Sulbar).

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulbar, Damris, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat, 16 September 2022.

Pernyataan tersebut disampaikan Damris setelah Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar membuat gerakan tanam 1.2 juta pohon mangrove.

Damris mengungkapkan, hanya ada tiga komoditi pertanian yang menjadi sumber penghasilan masyarakat Sulbar sejak dahulu.

"Tiga komoditi pertanian yang menumbuhkan ekonomi masyarakat Sulbar sejak dahulu yakni kopi, kakao dan kelapa," kata Damris.

Sehingga, politisi Partai Golkar itu meminta, Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Akmal Malik, memperhatikan potensi Sulbar terlebih dahulu sebelum mengambil langkah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Ini demi masa depan dan peningkatan ekonomi masyarakat Sulbar," katanya.

Bahkan, kata Damris, masyarakat sangat mengharapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar memperhatikan sumber kehidupan mereka.

"Tapi pemerintah malah lebih mengutamakan Festival Sandeq yang dilaksanakan di kampung orang (Kalimantan) dengan menghabiskan dana miliaran rupiah," kata Damris.

Seandainya, kata dia, pelaksanaan Festival Sandeq dipusatkan di Sulbar, itu akan lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sulbar itu sendiri.

"Mungkin ada juga orang Sulbar yang merasakan manfaat Festival Sandeq, tapi hanya mereka yang mampu ke Kalimantan," kata salah seorang tokoh masyarakat Pitu Ulunna Salu (P.U.S) itu.

Damris juga meminta, Akmal Malik membuktikan apa yang sudah dijanjikan ke masyarakat setiap melakukan kunjungan ke daerah-daerah, sehingga masyarakat tidak menanggapi bahwa kunjungan tersebut hanya sebatas pencitraan saja.

"Tuntaskan dulu pembebasan lahan di Bandara Tampa Padang Padang dan Bandara Sumarorong, baru merencanakan Bandara di kabupaten lain. Masyarakat senang kalau setiap kabupaten punya Bandara, tapi tuntaskan dulu yang sudah ada," kata Damris. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya