Aceh Barat Daya - Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim-LH), Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh mencatat produksi sampah di kabupaten itu mencapai kurang lebih 25 ton dalam satu hari.
"Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, produksi sampah di Abdya bisa di bilang sama yakni di kisaran 25 ton per-hari," kata kepala Dinas Perkim-LH Abdya Rahwadi, Senin, 4 Juli 2022.
Menurutnya, angka produksi sampah bisa saja bertambah di waktu-waktu tertentu, semisal ada kegiatan kenduri dan kegiatan keagamaan lainnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, berat produksi sampah sangat bergantungan pada kegiatan masyarakat.
"Semakin banyak kegiatan tentu besar pula angka produksi sampah," ujarnya.
Dia menyebut, sumber sampah terbanyak diproduksi oleh pasar dan perumahan warga. Padahal, kata dia, setiap hari pihaknya mengangkut sampah-sampah itu.
"Kita kutip tiap hari menggunakan 5 Dam Truk, 4 becak sampah, 2 pikap, dan satu unit Amrul," ujarnya.
Dia berujar, dalam melaksanakan kegiatan itu, pihaknya saat ini sangat amat kekurangan armada karena rusak dan faktor usia. Hal ini jadi faktor jika ada keterlambatan pengutipan.
"Banyak armada kita yang sudah rusak dan biaya perbaikan cukup tinggi sehingga tidak memungkinkan untuk diperbaiki," tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga butuh penambahan bak kontainer sampah sementara, atau kontainer yang diletakkan di lokasi pembuangan sampah yang dikutip di daerah pedesaan yang berjauhan dengan Tempat Pembuangan Terakhir (TPA) untuk bisa dikumpulkan kemudian dibawa ke TPA.
"Tentu ini juga menjadi perhatian kita bersama demi kelancaran kegiatan pasukan yang mengutip sampah di desa dan didaerah perkotaan," ucapnya.
Masalah lain, yang ingin diselesaikannya adalah tidak adanya PAD yang dihasilkan dari sampah-sampah ini.
Padahal, dari sampah ini dapat menghasilkan PAD untuk daerah, maka dari itu dalam waktu dekat dia akan memanggil pihak ketiga yang memilah sampah di TPA.
"Ini akan kita benah segera. Harus ada kontribusi dari sampah. Tidak bisa pihak ketiga itu seolah-olah dikelola sendiri. Padahal harus ada PAD," sebutnya.
Rahwadi juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, seperti di jembatan, pinggir sungai, sebab di setiap desa sudah disediakan ting sampah yang nantinya akan diambil oleh petugas.
"Ayo saling peduli dengan tidak membuang sampah sembarangan. Ini juga demi kenyamanan kita bersama," kata dia.[]