Hiburan Sabtu, 04 Oktober 2025 | 00:10

Efek Rumah Kaca hingga Sandhy Sondoro Pecahkan Solo City Jazz 2025

Lihat Foto Efek Rumah Kaca hingga Sandhy Sondoro Pecahkan Solo City Jazz 2025 Grup band Efek Rumah Kaca saat tampil di Solo City Jazz. (Foto: Istimewa)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Solo kembali menyambut denting jazz dengan hangat dalam gelaran tahunan Solo City Jazz ke-13 yang berlangsung pada Sabtu, 27 September 2025 di Pamedan Pura Mangkunegaran.

Sejak pukul 16.00 WIB, saat matahari mulai meredup dan udara menjadi bersahabat, suasana kota Solo berubah menjadi lebih jazzy—lebih adem, lebih menyenangkan, dan tentu saja lebih memikat.

Festival yang digagas oleh C-Pro dengan Wenny Purwan sebagai CEO ini telah menjadi agenda tetap sejak 2009. Meski sempat absen akibat erupsi Gunung Merapi dan pandemi COVID-19, tahun ini Solo City Jazz kembali terselenggara dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Solo dan berbagai sponsor.

UTARA, band asal Solo yang sempat vakum, membuka panggung dengan penampilan comeback yang penuh nostalgia. Membawakan Ruang Lain, Lelah Langkahku, dan Hujan di Hatiku, mereka menyuguhkan nuansa khas band awal 2000-an yang melekat kuat.

"Kehadiran kami di panggung ini sudah lama kami nantikan," ujar Ipul, sang leader, yang juga merekomposisi lagu-lagu mereka sebagai penanda kembalinya UTARA ke kancah musik Tanah Air, dikutip Opsi pada Sabtu, 4 Oktober 2025.

Aditya Ong Quartet tampil sebagai generasi muda jazz Solo yang menjanjikan. Membuka dengan Love, Live and Hope, mereka melanjutkan dengan East, West, CNY Night, Think, Re-Think, Action, dan ditutup dengan 44: The Beginning, The Enlightenment.

Aditya Ong juga mendapat kehormatan mengiringi penampilan Sandhy Sondoro yang tampil selepas waktu Maghrib dan Isya.

Sandhy membuka dengan Anak Jalanan dan melanjutkan dengan Dariku Untukmu, In the Heat of the Bali Sun, hingga Tak Pernah Padam, Superstar, dan Malam Biru. Penonton yang makin memadati venue tampak antusias, ikut bernyanyi dan larut dalam suasana.

Pung n Friends – Ing Jazz Triwindu, grup senior asal Solo, turut meramaikan panggung dengan lagu-lagu seperti I`ve Got You Under My Skin, Dari Mana Datangnya Asmara, dan Let`s Stay Together.

Mereka juga mengiringi Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani, yang membawakan Don`t Know Why milik Norah Jones.

Penyanyi Sandhy Sondoro saat tampil di Solo City Jazz. (Foto: Istimewa)

Kelompok Pilipe dari Komunitas Jazz Pinggir Kali Pepe tampil dengan komposisi instrumental Armando`s Rhumba dan Del Sasser, dipimpin oleh pianis kawakan Sukat Puspaningrat. Penampilan mereka semakin bergairah saat Margie Segers naik ke panggung, membawakan Fly Me to the Moon, Kesepian, Stormy Monday, dan Kata Hati.

Malam semakin hangat saat Float tampil dengan energi penuh. Dengan vokal khas Hotma “Meng” Roni Simamora, mereka membawakan lagu-lagu seperti Time, I.H.I, Stupido, Emily, dan Pulang. Penonton tak henti memberikan encore, membuktikan antusiasme tinggi terhadap grup pop-rock ini.

Efek Rumah Kaca menjadi penutup malam yang sempurna. Dengan lagu-lagu seperti Kamar Gelap, Rahim Ibu, Puisi, Desember, Di Udara, dan Cinta Melulu, mereka menghadirkan atmosfer yang berbeda—tebal, reflektif, dan penuh aksentuasi pop, rock, blues, dan jazz.

Cholil Mahmud dan kawan-kawan menyempurnakan malam dengan bunyi-bunyian bergizi yang menyentuh hingga ke urat nadi para penikmatnya.

Solo City Jazz 2025 sekali lagi membuktikan bahwa jazz bukan sekadar genre, melainkan suasana yang menyatu dalam kehidupan kota.

Baca juga: Arya Novanda Lepas Single Have You Ever Loved a Woman (Live at Java Jazz Festival 2025)

Baca juga: Beri Sentuhan City Pop Jazz, Coldiac Remake Single Dia Milik Sheila Majid

Dari yang paling jazzy hingga yang hanya menyentuh di sisi, semuanya berpadu dalam satu malam penuh warna. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya