News Minggu, 10 April 2022 | 16:04

Gagal Bawa Juara dari Korea Open 2022, Fajar: Kami Mohon Maaf

Lihat Foto Gagal Bawa Juara dari Korea Open 2022, Fajar: Kami Mohon Maaf Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, runner up Korea Open 2022. (Foto: PBSI)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menyampaikan permohonan maaf lantaran gagal meraih juara di Korea Open 2022.

Pasangan yang kerap disebut Fajri itu kalah lewat duel tiga dari ganda tuan rumah pada Minggu, 10 April 2022. 

Fajri mengakui keunggulan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dengan rubber gim 21-19, 15-21, dan 18-21 di babak final.

Berlaga di Palma Indoor Stadium, Suncheon,  Fajri sempat membuka harapan dengan menang di gim pertama, skor 21-19. 

Di gim kedua dan ketiga, Kang/Seo yang merupakan racikan baru negeri gingseng, sukses mengendalikan permainan. 

Fajri mengaku kecewa seraya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia. “Alhamdulillah kami sudah menyelesaikan pertandingan ini. Tapi kami kecewa dengan hasilnya, bukan yang diharapkan tapi ke depan bagaimana kami bangkit ke depannya,” ucap Fajar dilansir dari situs PBSI.

“Kami mohon maaf untuk seluruh masyarakat Indonesia baik yang mendukung langsung maupun yang di Tanah Air karena belum bisa memberikan gelar juara. Terima kasih atas dukungan dan doanya selama ini, semoga kami ke depan bisa lebih baik lagi,” imbuh Fajar.

Baca juga:

Korea Open 2022, Indonesia Pulang Tanpa Gelar Juara

Fajar mengaku stamina dan ketenangan adalah faktor yang harus mereka perbaiki lagi ke depan.

“Kami akan terus memperbaiki apa yang kurang dan pastinya semangat terus. Terutama di stamina, fisik, dan ketenangan,” ungkapnya.

Rian menyebut, dalam laga final tersebut mereka kalah di depan net. "Bola depannya kalah ya, itu salah satu yang harus diperbaiki kalau ketemu mereka lagi,” sahut Rian.

Dalam 2022 ini, Fajri sudah ikuti empat turnamen beruntun. Pasangan nomor sembilan dunia itu mengikuti Jerman Terbuka (16 besar), All England (32 besar), Swiss Terbuka (juara), dan Korea Terbuka (runner up).

“Secara penampilan di Korea ini, kami menilai kami sudah cukup baik dengan bisa masuk final walau tidak berhasil mempertahankan gelar,” sebut Fajar.

“Di dua turnamen awal kami mendapat hasil yang kurang baik tapi di Swiss kami berhasil bangkit dan juara, itu menambah kepercayaan diri dan walau tidak berhasil juara di sini tapi masuk final saja sudah jadi tambahan motivasi kami ke depan,” kata Rian.

Indonesia gagal membawa gelar di ajang berlevel BWF World Tour Super 500 ini setelah sebelumnya Jonatan Christie juga gagal menang. Jojo dikalahkan wakil China Weng Hong Yang 21-12, 19-21, dan 15-21. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya