News Selasa, 04 Juli 2023 | 11:07

Jokowi Bertemu dengan CEO Sejumlah Perusahaan di Australia

Lihat Foto Jokowi Bertemu dengan CEO Sejumlah Perusahaan di Australia Presiden Jokowi di Australia. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Presiden Jokowi bertemu dengan para CEO sejumlah perusahaan di Australia pada Selasa, 4 Juli 2023 di Ruang Pertemuan Cambridge, Hotel Shangri-La, Sydney. 

Kepada para pengusaha tersebut, memastikan bahwa Indonesia merupakan mitra terbaik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara. 

Dibeberkan sejumlah sektor prioritas yang memiliki potensi tinggi bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

“Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga,” ujar Jokowi.

Sektor prioritas pertama adalah dalam bidang hilirisasi industri. Indonesia dan Australia kata Jokowi, memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik.

BACA JUGA: Jokowi Dorong Hilirisasi Rumput Laut, Sejumlah Daerah Dijadikan Percontohan

“Indonesia sudah targetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun depan, serta produksi 1 juta mobil listrik dan 3,2 juta motor listrik di tahun 2035,” tuturnya.

Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sektor energi hijau. Indonesia memiliki potensi besar sebanyak 434 gigawatt dalam bidang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, biofuel, dan surya.

“(Saat ini) tengah dibangun 30 ribu hektare green industrial park,” imbuhnya.

Kemudian saat ini pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam mulai dilakukan. 

Menurut Jokowi, peluang investasi pada beberapa sektor di IKN terbuka lebar bagi para investor.

“Nilai investasinya capai 25 miliar USD yang sangat terbuka, baik di sektor Pendidikan, Kesehatan, energi, dan lainnya,” tambahnya.

Terakhir, pada sektor pendidikan dan kesehatan, Presiden meyakini potensi investasi bagi para investor juga sangat tinggi.

“Jumlah penerimaan mahasiswa, meningkat sekitar 20 persen setiap tahunnya. Hampir 2 juta orang Indonesia, masih pergi berobat di luar negeri. Sebuah peluang besar bagi investasi di bidang ini,” kata Presiden. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya