News Jum'at, 16 September 2022 | 18:09

Jokowi Respons Wacana Jadi Cawapres pada Pilpres 2024, Dampingi Prabowo

Lihat Foto Jokowi Respons Wacana Jadi Cawapres pada Pilpres 2024, Dampingi Prabowo Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Joko Widodo (kanan). (foto: tangkapan layar).

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons wacana yang menyebutkan mengenai dirinya akan tampil menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024 mendatang. Adapun Prabowo Subianto digadang-gadang menjadi capresnya.

Presiden merasa yang menggulirkan isu duet Prabowo-Jokowi tampil pada Pilpres 2024 bukan dari dirinya langsung.

"Sejak awal saya sampaikan, ini yang menyampaikan bukan saya lho ya," kata Presiden Jokowi dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 16 September 2022.

Baca jugaWacana Duet Prabowo-Jokowi: Apakah Masih Punya Kans di Pilpres 2024?

Jokowi menyatakan, perihal berwacana presiden tiga periode sudah ia jawab, dan mewacanakan itu tidak dilarang.

"Urusan tiga periode sudah saya jawab. Begitu itu sudah dijawab, muncul lagi perpanjangan juga sudah saya jawab. Kini muncul lagi jadi wapres, itu dari siapa?" ujar Jokowi dengan suara serak.

Dia merasa tak harus menanggapi serius wacana duet Prabowo-Jokowi pada Pilpres 2024 mendatang.

"Kalau dari saya akan saya terangkan, kalau enggak dari saya, saya enggak akan mau nerangin, ya itu saja," tutur Presiden Jokowi.

Sementara, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto sempat merespons mencuatnya wacana yang menyebutkan Jokowi akan jadi cawapres dalam Pemilu 2024 mendatang. Prabowo Subianto jadi capresnya.

Baca jugaWacana Duet Prabowo-Jokowi, PDIP: Terpenting Kan Harapan Rakyat

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. (Foto: Opsi/Fernandho Pasaribu/Tangkapan layar)

Hasto mengaku tak melarang pelbagai pihak berwacana dan membuat diskursus. Termasuk menyoal kemungkinan Prabowo-Jokowi akan berduet dalam Pilpres 2024 mendatang. Asalkan, wacana bersumber dari kehendak rakyat.

"Ya itu nanti rakyat yang menentukan, wacana boleh-boleh saja. Namanya wacana. Yang enggak boleh itu saya sama Jokowi (duet), karena saya tidak menjadi calon," ucap Hasto kepada wartawan dikutip Jumat, 16 September 2022.

Mengenai nantinya apabila wacana itu terwujud dan Jokowi turun pangkat jadi calon RI-2, Hasto melihat politik itu harus melihat prinsip kepatutan. Akan tetapi, semuanya kembali kepada harapan rakyat.

"Ya kita kan melihat posisi politik itu kan memerhatikan prinsip-prinsip kepatutan. Tetapi yang paling penting kan harapan rakyat," tuturnya.

Hasto menekankan, terpenting bagi negeri ini adalah bagaimana caranya Indonesia menjadi negara maju dan disegani sebagai pemimpin dunia.

"Jadi kita tangkap dulu harapan rakyatnya bagaimana. Yang penting kan bagaimana negara ini maju dan kemudian mampu menjadi pemimpin, disegani di antara bangsa-bangsa lain di dunia," tutur Hasto. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya