News Minggu, 23 November 2025 | 11:11

Kritik untuk Maruarar Sirait, IMC: Fokus Palestina Jangan Abaikan Masalah di Tanah Air

Lihat Foto Kritik untuk Maruarar Sirait, IMC: Fokus Palestina Jangan Abaikan Masalah di Tanah Air Direktur Eksekutif Indonesia Millennials Center (IMC), Yerikho Manurung. (Foto:Istimewa)

Jakarta – Indonesia Millennials Center (IMC) menyoroti pernyataan Ketua Panitia Natal Nasional, Maruarar Sirait atau Ara, terkait dorongan bantuan bagi Palestina. 

Melalui Direktur Eksekutifnya, Yerikho Manurung, IMC menegaskan bahwa kepedulian terhadap kemanusiaan global penting, namun kepentingan domestik tetap menjadi prioritas utama negara.

Yerikho mengatakan Indonesia tidak boleh menutup mata terhadap kondisi rakyat yang masih berada dalam situasi rentan. 

Ia menyebutkan kelompok miskin kota, anak-anak terlantar, penghuni panti asuhan, hingga masyarakat di wilayah terpencil masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar setiap hari.

“Solidaritas kepada Palestina itu penting. Namun kita tidak bisa menutup mata terhadap kondisi di rumah sendiri. Jika fokus hanya pada bantuan luar negeri, sementara persoalan domestik belum terselesaikan, arah kebijakan jelas keliru,” kata Yerikho dalam keterangannya, Minggu, 23 November 2025. 

Menurut Yerikho, distribusi bantuan dalam negeri harus dilakukan secara proporsional agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. 

Ia menegaskan bahwa perhatian negara kepada kelompok rentan merupakan bagian penting dalam menjaga keadilan sosial.

Ia juga mengingatkan agar narasi publik dari Panitia Natal Nasional disampaikan secara rasional dan terukur. 

Yerikho menilai tidak ada masalah jika sebagian persembahan Natal Nasional disalurkan ke Palestina sebagai wujud kepedulian Indonesia terhadap kemanusiaan global, selama prioritas terhadap rakyat domestik tetap dijaga.

“Ini adalah pendekatan proporsional: kita tetap membantu Palestina, namun perhatian utama tetap pada rakyat Indonesia sendiri,” katanya.

Yerikho menegaskan bahwa memprioritaskan rakyat domestik tidak berarti menolak solidaritas global. 

Justru, sambungnya, perhatian penuh kepada rakyat sendiri menjadi fondasi persatuan dan ketahanan nasional.

“Kita tetap bisa membantu Palestina, tetapi bukan dengan mengorbankan rakyat Indonesia yang masih berjuang sehari-hari. Prioritas nasional harus jelas: rakyat sendiri dulu,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa negara dan rakyat harus berjalan beriringan. Ketahanan nasional, menurut IMC, hanya bisa kuat jika masyarakat merasakan kepedulian negara melalui pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, dan perlindungan sosial.

“Kemanusiaan dimulai dari rumah sendiri. Kita bantu Palestina secara proporsional dan atas persetujuan Presiden melalui persembahan Natal Nasional, tetapi rakyat Indonesia tetap menjadi amanah pertama negara,” ujar Yerikho.

Di bagian akhir pernyataannya, Yerikho juga meminta Panitia Natal Nasional mempertimbangkan alokasi persembahan untuk pembangunan rumah ibadah, termasuk sejumlah gereja di berbagai daerah. 

Ia menambahkan bahwa langkah tersebut dapat berjalan bersamaan dengan penyaluran bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.

"Sebaikanya Panitia Natal boleh mempertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian dari Persembahan Natal Nasional untuk pembangunan rumah ibadah, termasuk sejumlah Gereja di berbagai daerah," ucap Yerikho Manurung. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya