News Minggu, 09 Februari 2025 | 21:02

Mendorong Gizi Berkualitas: Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Surabaya

Lihat Foto Mendorong Gizi Berkualitas: Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Surabaya Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari dan BGN sosialisasi MBG di Surabaya.
Editor: Yohanes Charles

Surabaya – Dalam upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan menekan angka stunting, DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) mengadakan sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jalan Manukan Lor, Tandes, Surabaya, pada Sabtu, 8 Februari 2025.

Acara yang berlangsung sejak pukul 18.30 WIB ini sukses menarik partisipasi sekitar 300 orang dari berbagai kalangan.

Komitmen Peningkatan Gizi untuk Generasi Sehat

Sosialisasi ini turut dihadiri oleh perwakilan Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari, anggota DPRD Surabaya Mochamad Machmud, serta perwakilan Badan Gizi Nasional, Tengku Syahdana.

Dalam sambutannya, Lucy menegaskan bahwa program ini menghadapi tantangan besar, terutama dalam pembangunan dapur MBG akibat keterbatasan lahan. Meski begitu, upaya percepatan tetap dilakukan agar anak-anak, balita, serta ibu hamil dan menyusui segera mendapatkan manfaat gizi yang cukup.

Lucy juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan program MBG. “Masyarakat harus berhati-hati dengan oknum yang mencoba menyalahgunakan program ini untuk kepentingan pribadi,” tegasnya.

Dapur MBG: Menjangkau Lebih Banyak Penerima Manfaat

Salah satu rencana strategis yang diusung dalam program ini adalah pembangunan dapur MBG di Manukan Lor yang akan melayani 3.000 hingga 4.000 siswa dalam radius maksimal 6 km. Lucy juga menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam program ini, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

“UMKM di sekitar dapur MBG nantinya akan terlibat dalam program ini, sehingga selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, distribusi makanan bergizi juga semakin optimal,” jelasnya.

Dalam skala yang lebih luas, BGN menargetkan pembangunan dapur MBG di berbagai wilayah Surabaya, hingga mencapai 30 ribu dapur di seluruh Indonesia pada tahun 2026. Langkah ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan makanan bergizi bagi ibu hamil, balita, serta siswa dari jenjang TK hingga SMA.

Surabaya, Kota Percontohan dalam Penanganan Stunting

Dalam kesempatan yang sama, Lucy juga mengapresiasi keberhasilan Surabaya dalam menangani kasus stunting. “Hari ini Surabaya mendapat penghargaan atas keberhasilannya dalam menekan angka stunting. Ini adalah hasil kerja sama masyarakat dan pemerintah yang terus berinovasi untuk mencapai zero stunting,” ujarnya.

BGN sebagai lembaga negara non-kementerian terus berperan aktif dalam pemenuhan gizi nasional melalui program MBG. “Kami berharap dengan kerja sama yang solid, tidak ada lagi masyarakat yang kekurangan gizi, dan tidak ada lagi ibu hamil berisiko tinggi. Dengan pemerataan gizi, kita semakin siap menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Lucy.

Peran Masyarakat dalam Program MBG

Perwakilan BGN, Tengku Syahdana, menambahkan bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam keberlanjutan program ini. “Kami membuka peluang bagi masyarakat untuk bergabung sebagai Mitra BGN, Mitra SPPG, maupun petugas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG,” ungkapnya.

Per 22 Januari 2025, tercatat sudah ada 245 dapur MBG yang tersebar di 38 provinsi, dan jumlah ini akan terus bertambah hingga mencapai target nasional. Melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan program ini dapat menjadi solusi nyata bagi peningkatan gizi dan kesehatan generasi mendatang. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya