Mamuju - Ketua DPRD Sulawesi Barat (Sulbar), Siti Suraidah Suhardi, menanggapi perbedaan penetapan pelaksanaan Iduladha antara pemerintah dan Muhammadiyah.
Siti Suraidah meminta, seluruh masyarakat Sulawesi Barat tidak perlu memperdebatkan perbedaan penetapan pelaksanaan Iduladha tahun ini.
"Walaupun pemerintah menyampaikan hari Minggu salat Iduladha. Meskipun biasanya setahu saya kalau sudah ukuf arafah, maka kita sudah bisa salat Iduladha besoknya," kata Siti Suraidah.
Ia mengungkapkan, tentu ada pertimbangan dari pemerintah pusat sendiri dalam menetapkan Iduladha 1443 hijriah. Apalagi, tentu Kemenag pasti sudah rapat penentuan salat Iduladha dengan segala pertimbangannya.
"Yah, kita sebagai masyarakat harus ikut pemerintah. Tapi jangan juga menghalangi kalau ada warga mau salat di hari Sabtu, 9 Juli 2022, seperti Muhammadiyah," katanya.
Menurutnya, pemerintah harus hadir di tengah-tengah perbedaan Ormas. Suraidah mengajak, seluruh elemen masyarakat Sulbar menyambut Iduladha dengan penuh rasa syukur.
"Kalau saya, kurban sapi satu dan satu kambing, tapi sementara mencari kambing ini karena saya suka makan," kata Siti Suraidah.
Siti Suraidah sendiri mengaku, akan ikut salat Iduladha dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju, Minggu, 10 Juli 2022 mendatang.
"Biasanya di lapangan, semoga cuaca bagus," katanya.
Untuk diketahui, pemerintah pusat melalui Kementerian Agama (Kemenag) sudah menetapkan lebaran Iduladha tahun ini jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022 mendatang.
Sedangkan Muhammadiyah menetapkan lebaran Iduladha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022 besok. []