Daerah Jum'at, 21 Februari 2025 | 21:02

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Desa Berekah: Upaya Mewujudkan Generasi Sehat

Lihat Foto Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Desa Berekah: Upaya Mewujudkan Generasi Sehat BGN dan DPR RI sosialisasi Makan Bergizi Gratis di Desa Berekah Sukabumi.
Editor: Yohanes Charles

Sukabumi - Pemerintah melalui Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Berekah, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu, 19 Februari 2025. 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat serta mendukung kesejahteraan, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil, guna menekan angka stunting dan malnutrisi di Indonesia.

Acara berlangsung di Aula Yayasan Al Hasan, Kampung Berekah, Kecamatan Bojong Genteng, dengan partisipasi lebih dari 300 warga. Kegiatan ini dimulai pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB, menghadirkan sejumlah tokoh penting seperti Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin, Kepala Desa Berekah Andri Andriansyah, serta perwakilan Badan Gizi Nasional, Dedi Suprijadi.

Komitmen Pemerintah dalam Pembangunan Dapur Gizi

Dalam sambutannya, Zainul Munasichin menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menargetkan pembangunan 10.000 dapur makan bergizi gratis dalam tahun pertama kepemimpinan mereka.

Hingga saat ini, baru 245 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah terealisasi, dengan Sukabumi sendiri baru memiliki lima unit SPPG.

"Program ini adalah bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat. Kami menyadari masih banyak wilayah yang belum menerima manfaat, tetapi pemerintah terus berupaya memperluas cakupannya," ujar Zainul.

SPPG merupakan dapur umum yang dirancang khusus untuk menyediakan makanan bergizi dengan standar kesehatan yang ketat. Selain itu, Badan Gizi Nasional juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan program ini dengan menjadi mitra dalam pengelolaan SPPG.

Lebih dari Sekadar Makanan Gratis

Menanggapi kritik bahwa program ini hanya memberikan bantuan tanpa solusi jangka panjang, Zainul menegaskan bahwa MBG tidak sekadar "memberi ikan," tetapi juga "memberi kail dan umpan."

Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi kelaparan, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang melibatkan petani, tenaga kerja, dan industri pangan lokal.

"Setiap dapur MBG dapat menyerap tenaga kerja sekitar 45-50 orang. Selain itu, rantai pasok yang terlibat meliputi petani padi, petani sayur, dan pemasok bahan pangan lainnya. Ini adalah kesempatan besar bagi masyarakat untuk terlibat dan mendapatkan manfaat ekonomi," tambahnya.

Persyaratan dan Tantangan Pendirian Dapur MBG

Pemerintah menetapkan standar khusus dalam pembangunan dapur MBG agar dapat beroperasi secara berkelanjutan. Setiap dapur memerlukan lahan minimal 800 m² dengan bangunan seluas 400 m², serta investasi yang cukup besar untuk memenuhi standar higienis dan operasional.

"Begitu dapur ini berjalan, tidak boleh berhenti. Maka kita butuh dapur-dapur yang kuat dan berkelanjutan. Ini bukan sekadar proyek sementara, tetapi investasi bagi masa depan bangsa," tutup Zainul.

Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis ini, diharapkan masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil, dapat memperoleh asupan nutrisi yang lebih baik. Partisipasi aktif dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat dan kuat di masa depan. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya