Tulungagung - Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia terus dilakukan pemerintah, salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pada Jumat, 14 Februari 2025, Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi program ini di Rumah Aspirasi, Tulungagung.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta yang antusias mengikuti pemaparan mengenai pentingnya asupan gizi seimbang.
Gizi Seimbang untuk Masa Depan Gemilang
Sebagai lembaga non-kementerian yang berfokus pada pemenuhan gizi nasional, BGN mendukung penuh program MBG sebagai langkah strategis meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Komisi IX DPR RI, yang memiliki cakupan kerja di bidang kesehatan, kesejahteraan rakyat, dan ketenagakerjaan, turut mengawal kebijakan ini agar berjalan efektif dan tepat sasaran.
Dalam acara ini, Anggota Komisi IX DPR RI, Heru Tjahjono, bersama perwakilan dari BGN, memberikan pemaparan mendalam mengenai tantangan serta urgensi pemenuhan gizi anak-anak Indonesia.
Menjawab Tantangan Gizi di Indonesia
Heru Tjahjono menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Menurutnya, persaingan global yang semakin ketat menuntut Indonesia untuk mencetak generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.
Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa masalah gizi masih menjadi tantangan besar, terutama di kalangan anak-anak usia sekolah. Stunting, gizi buruk, dan anemia menjadi persoalan yang memerlukan penanganan serius dan berkelanjutan.
"Jika permasalahan gizi ini tidak segera ditangani, maka akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, program ini hadir sebagai solusi strategis untuk memastikan pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak sekolah," ujar Heru.
Sinergi Semua Pihak Demi Indonesia Emas 2045
Program MBG tidak hanya berorientasi pada perbaikan gizi jangka pendek, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam membangun generasi emas Indonesia.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerja sama seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, sekolah, hingga peran aktif masyarakat dan orang tua.
"Kita harus memastikan bahwa program ini berjalan efektif di lapangan. Dengan sinergi yang kuat, kita bisa menciptakan generasi masa depan yang sehat, produktif, dan siap bersaing," tambah Heru.
Dengan adanya bonus demografi yang diproyeksikan terjadi pada tahun 2030, langkah strategis ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam menyiapkan generasi penerus bangsa yang unggul.
Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu instrumen penting dalam mencapai visi Indonesia 2045, yaitu mencetak generasi yang siap membawa Indonesia menuju status negara maju. []