News Sabtu, 12 Februari 2022 | 21:02

70 Ton Sampah di Jakut Kembali Termanfaatkan Usai Dikelola BSI Mountrash

Lihat Foto 70 Ton Sampah di Jakut Kembali Termanfaatkan Usai Dikelola BSI Mountrash Chief Marketing Officer (CMO) PT. Mountrash Avatar Indonesia, Yosroha Sitompul.(Foto:Istimewa)

Jakarta - Bank sampah milik PT. Mountrash Avatar Indonesia, saat ini konsisten melakukan revolusi mental dalam pengelolaan sampah.

Pengelolaan sampah dilakukan secara terdata, terlacak, tertelusuri, dan membangun sirkular ekonomi secara komprehensif dari hilir ke hulu, serta sampai ke desa-desa Indonesia.

Salah satu cabang perusahaan itu, yakni Bank Sampah Induk (BSI) Mountrash Jakarta Utara memberikan semangat baru bagi Suku Dinas Lingkungan Hidup, tokoh agama, aktivis lingkungan, pengurus bank sampah unit, para pimpinan sekolah dan lainnya.

Chief Marketing Officer (CMO) PT. Mountrash Avatar Indonesia, Yosroha Sitompul menyebut bahwa pola pendekatan BSI Mountrash dilakukan dengan model komunikasi kearifan lokal.

"Pola pendekatan BSI Mountrash, kami lakukan dengan model komunikasi kearifan lokal dan pendekatan yang humanistik. Serta penggunaan teknologi melalui Aplikasi Mountrash, Mountcare di setiap proses transaksi jual-beli, maupun edukasi," kata Yosroha meneruskan catatannya, Sabtu, 12 Februari 2022.

Semenjak Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim meresmikan BSI Mountrash pada Jumat, 1 Oktober 2021 lalu, bank sampah ini mengelola sampah anorganik, organik.

Dari proses pengelolaan tersebut, sebanyak 70 ton sampah dapat kembali dimanfaatkan.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga sudah membina bank sampah berjumlah 102 unit dan mengedukasi 1 juta siswa-siswi sekolah.

"Partisipasi masyarakat Jakut semakin meningkat dalam pengelolaan sampah-sampah menjadi berkah, dan membangun kolaborasi dengan BSI Mountrash untuk Jakarta Utara bebas sampah," ujarnya.

Dia menuturkan, BSI Mountrash Jakarta Utara akan terus merajut ke semua elemen masyarakat agar pengelolaan sampah benar-benar tertangani dengan baik.

Lebih lanjut, sambungnya, pola pengelolaan sampah ini juga menerapkan teknologi digital.

"Tidak hanya tertangani, tetapi menjadi big data dan terkumpul semua jenis-jenis sampah melalui pengumpulan secara digital. Kita manfaatkan teknologi yang ada," tuturnya.

Dia menegaskan, penyebaran jenis-jenis sampah di Jakut sudah dipetakan secara terperinci oleh BSI Mountrash.

"Semua kita petakan, baik yang mudah didaur-ulang maupun yang cukup lama diproses. Setiap proses pengumpulan sampah-sampah di Jakarta Utara sudah melalui standar yang baik dan berkelanjutan. Jadi, ekonomi tercapai, go green juga tercapai," ucap Yosroha.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya