Jakarta - Pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda merespons peristiwa pengeroyokan yang menimpa dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando saat menghadiri aksi 11 April 2022 di depan Gedung DPR, Jakarta.
Ade Armando dikeroyok sekelompok orang hingga wajahnya babak belur berlumuran darah.
Menurut Abu Janda, kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando merupakan bukti bahwa radikalisme itu nyata.
Baca juga: Sebelum Diamuk Massa, Ade Armando Cekcok Mulut dengan Emak-emak
"Pengeroyokan Ade Armando adalah bukti nyata radikalisme di Indonesia," kata Abu Janda dalam unggahan di akunnya di Instagram, dikutip Selasa, 12 April 20202.
Abu Janda pun memuat video detik-detik awal mulanya Ade Armando dikeroyok massa. Menurut dia, kejadian itu bermula saat seorang emak-emak yang menggunakan hijab melontarkan kata-kata kasar kepada Ade Armando di bulan puasa.
"Dicaci maki oleh muslimah berjilbab saat puasa Ramadan, dianiaya oleh pemuda Muslim saat puasa Ramadan," ujar Abu Janda pada akunnya di Instagram.
Baca juga: Datangi Aksi 11 April, Ade Armando Dipukuli dan Ditelanjangi
Dia kemudian menyimpulkan bahwa radikasme di Indonesia adalah kenyataan, bukan rekaan.
Sebelumnya, beredar video menyoal host Cokro TV Ade Armando wajahnya berlumuran darah akibat dipukuli massa. Tidak hanya itu, ia juga ditelanjangi massa.
Hal itu diketahui dari beredarnya sejumlah video di sosial media Twitter, di mana Ade yang wajahnya sudah babak belur berlumuran darah, dibopong lalu dievakuasi oleh polisi.
Ade sebelumnya terlihat berada di depan Kompleks Gedung DPR/MPR saat mahasiswa menggelar demonstrasi pada hari ini, Senin, 11 April 2022.
Ade mengaku tak berniat ikut dalam aksi unjuk rasa bersama mahasiswa. Namun, ia mendukung aspirasi BEM SI yang menolak wacana penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Saya tidak ikut demo. Saya mantau dan ingin mengatakan saya mendukung," kata Ade Armando. []