News Selasa, 20 Desember 2022 | 11:12

Ahli Forensik Beberkan Dua Tembakan yang Membuat Brigadir Yosua Tewas di Tempat

Lihat Foto Ahli Forensik Beberkan Dua Tembakan yang Membuat Brigadir Yosua Tewas di Tempat Jenazah Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat. (Foto: Twitter)
Editor: Rio Anthony

Jakarta - Ahli forensik menjelaskan terdapat dua luka tembak pada jenazah Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat yang menyebabkannya dia tewas seketika.

Kedua tembakan tersbut mengenai paru-paru dan bagian kepala belakang Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat.

Hal ini diungkap dalam sidang lanjutan pembunuhan berencana Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dengan terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma`ruf pada Senin 19 Desember 2022.

Pada awalnya, jaksa bertanya kepada ahli forensik dan medikolegal Farah Primadani Karouw terkait kematian Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat.

"Apakah ahli bisa identifikasi korban itu setelah saksi periksa matinya kapan?" kata jaksa.

Farah menjelaskan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat telah meninggal dua sampai enam jam sebelum dilakukan pemeriksaan jenazah.

Jaksa berikutnya bertanya ke ahli forensik dan medikolegal lainnya, Ade Firmanysah terkait ekshumasi jenazah Yosua.

"Jenazah yang di ekshumasi ini sudah berapa hari dikuburkan?" tanya jaksa.

Ade menjawab sudah kurang lebih dua Minggu.

"Kurang lebih dua Minggu," jawab Ade.

Jaksa kemudian bertanya kembali mengenai kondisi jenazah.

"Sudah alami pembusukan?" tanya jaksa.

Ade menjelaskan jenazah Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat telah mengalami pembusukan.

Ia juga mengungkap bahwa terdapat lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar pada jenazah korban.

"Jenazah yang kami periksa atas nama Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat sudah alami pembusukan, kulit-kulit ari pada lengan dan tungkai mengelupas dan sudah mengalami tindakan pengawetan jenazah," papar Ade.

"Berdasarkan pemeriksaan, kami lihat ada luka-luka dan sesuai dengan pola luka, maka kami identifikasi ada lima luka tembak masuk dan empat tembak luka keluar," kata Ade.

Jaksa meminta Ade menyebut letak luka tembak korban.

"Di mana saja?" tanya jaksa.

Ade menyebut lima luka tembak pada jenazah korban terdapat di belakang kepala sisi kiri, bibir bawah sisi kiri, dada sisi kanan, dada sisi kanan, dan lengan bawah kiri bagian belakang.

"Luka tembak masuk yang pertama ada di belakang kepala sisi kiri. Luka tembak masuk kedua ada di bibir bawah sisi kiri, kemudian luka tembak masuk ketika ada di puncak bahu kanan, dada sisi kanan dan luka tembak masuk yang keempat ada di dada sisi kanan dan yang kelima ada di lengan bawah kiri bagian belakang," jelas Ade.

Jaksa selanjutnya meminta Ade menyebut luka tembak yang paling fatal.

"Ahli bisa jelaskan bahwa yang mana yang sebabkan kematian pada jenazah?" tanya jaksa.

Menurut Ade, luka tembak paling fatal yaitu pada dada sisi kanan dan kepala belakang sisi kiri korban.

"Pada saat kami periksa, kami lihat ada dua luka tembak yang fatalnya itu di dada sisi kanan. Kami temukan itu tembus paru kanan sehingga itu akan timbulkan pendarahan di dalam rongga dada," ujar Ade.

"Yang fatal lagi pada kepala belakang sisi kiri. Pada jalur lintasannya dia akan kenai batang otak dan itu sangat fatal dan sebabkan kematian yang bersifat seketika," jelasnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya