Jakarta - Salah satu perusahaan terkemuka di ASEAN, yakni PT Siam Cement Group (SCG) secara resmi menyerahkan fasilitas Reivented Toilet kepada warga di kawasan RW 01, Pasirluyu, Kota Bandung, Selasa, 29 Maret 2022.
Reivented Toilet ini adalah proyek merevitalisasi MCK warga setempat dengan menggunakan inovasi teknologi canggih Aquonic 600 ZyclonicTM dari SCGC dan speedbathroom dari SCG CBM Indonesia.
Disaksikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, penyerahan dilakukan langsung oleh Presiden Direktur PT SCG Indonesia Chakkapong Yingwattanathaworn kepada Ketua RW 01 Pasirluyu, Ema Mariana.
Reinvented Toilet adalah inovasi SCG yang menerapkan prinsip ESG (Environment, Social, dan Governance) dan ekonomi sirkular.
SCG merevitalisasi bangunan toilet lama di Pasirluyu, menjadi toilet canggih yang dapat mendaur ulang air limbah rumah tangga menjadi air bebas patogen yang dapat digunakan untuk pembilasan toilet, serta mengurangi risiko pencemaran lingkungan akibat limbah yang tidak terurai optimal.
Fasilitas toilet umum ini terdiri dari lima bilik toilet, enam unit urinal, dan area cuci yang dapat dimanfaatkan oleh lebih dari 30 keluarga atau 150 warga Pasirluyu.
Reivented Toilet adalah proyek merevitalisasi MCK warga setempat dengan menggunakan inovasi teknologi canggih Aquonic 600 ZyclonicTM dari SCGC dan speedbathroom dari SCG CBM Indonesia.(Foto:Dok. SGC)
"Proyek Reinvented Toilet kami mengusung teknologi Aquonic 600 dari Zyclonic™ by SCGC dan konsep Speed Bathroom yang efisien dari SCG CBM Indonesia," kata Chakkapong meneruskan keterangan resminya, Rabu, 30 Maret 2022.
"Setiap hari, Aquonic 600 mampu menampung dan mengolah hingga 600 liter limbah. Untuk itu, kami optimis, proyek ini dapat menjadi salah satu upaya penanganan limbah domestik, edukasi dan pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan penelitian, yang merupakan tiga dari dua belas program prioritas Citarum Harum Juara," lanjutnya.
Merespons itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berharap dengan adanya toilet canggih ini dapat membuat Sungai Citarum semakin jernih.
Menurutnya, toilet ini sangat teknologis. Sebab, air yang kotor dapat didaur ulang, dipakai lagi, dan seterusnya. Selain itu didukung pula dengan sistem pembangunan yang sangat cepat.
"Bayangkan, jika ini diduplikasi di sepanjang Citarum, akan berdampak pada pengurangan (limbah) yang sangat luar biasa. Saya berterima kasih karena teknologinya dimiliki oleh mitra Citarum Harum, yaitu SCG Indonesia," kata Kang Emil.
Baru-baru ini Sungai Citarum berhasil meningkatkan kualitas statusnya dari cemar berat menjadi cemar ringan dengan Indeks Kualitas Air (IKA) 50,13 poin.
Hal ini tercapai berkat implementasi program Citarum Harum dan berbagai upaya kolektif dalam tiga tahun terakhir sejak 2019.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun menargetkan status tersebut bisa terus naik menjadi Mutu Air Kelas II dengan IKA 60 poin.
Untuk itu, guna mengakselerasi perubahan yang lebih besar, SCG mengintegrasikan proyek berkelanjutan ini dengan Program Citarum Harum Juara atas rekomendasi dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves).
Sementara itu, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Jawa Barat (Disperkim Jabar) memilih Pasirluyu, karena kondisi MCK umum setempat belum memenuhi standar PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).
Proyek ini turut mewujudkan misi 100 persen ODF (Open Defecation-Free) di Bandung atau gerakan stop buang air besar sembarangan.
Diketahui bahwa sampah rumah tangga dan limbah manusia menjadi salah satu faktor terbesar tercemarnya Sungai Citarum selama ini.
Lurah Pasirluyu, Han Hadrian mengungkapkan, tingkat ODF di Pasirluyu saat ini ada di angka 46-48 persen dari 100 persen, dengan status merah, sehingga masih membutuhkan upaya besar untuk mencapai target.
"Untuk itu, semoga fasilitas toilet ini dapat membentuk kebiasaan dan kesadaran masyarakat agar lebih menerapkan gaya hidup sehat dan peduli akan lingkungan dengan tidak membuang limbah ke sungai Cikapundung," tutur Han Hadrian.
Pembangunan Reinvented Toilet berjalan dengan lancar, diawali dengan penandatanganan Berita Acara dan pelaksanaan Groundbreaking (peletakan batu pertama) pada Desember 2021 lalu, fase konstruksi, hingga fase finalisasi pada Februari 2022.
Setelah itu, SCG menggelar Sosialisasi SCG Reinvented Toilet pada 19 Februari 2022, untuk mengedukasi masyarakat sekaligus menandakan toilet sudah dapat digunakan.
Pasca penyerahan, SCG akan menjalankan fase monitoring yang bekerja sama dengan Fakultas Teknik Lingkungan ITB (Institut Teknologi Bandung) untuk menguji kualitas air secara berkala.
Pada proses monitoring tersebut, air daur ulang yang dihasilkan oleh Aquonic 600 dipastikan dapat memenuhi standar ISO 30500.
Kerja sama ini akan dilaksanakan selama satu tahun sebagai bentuk dari pendampingan dan pengawasan proyek dari SCG.
"Kami percaya, adopsi teknologi akan mengakselerasi terwujudnya Ekonomi Sirkular dan gaya hidup berkelanjutan. Kami sangat terbuka dan siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah, pegiat lingkungan, dan masyarakat untuk mencapai kehidupan dan kualitas lingkungan yang lebih baik lagi," ucap Chakkapong menutup pernyataannya.[]