Jakarta - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo alias Bamsoet mendukung usulan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan Ketua IMI Kepri Rizki Faisal agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi dianugerahi gelar Bapak Otomotif Indonesia.
Hal itu mengingat keberhasilan Jokowi membangun Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang telah menjadi tuan rumah MotoGP, World Superbike, Moto2, Moto3, dan Asia Talent Cup, telah menginspirasi para gubernur di berbagai wilayah termasuk Kepulauan Riau, untuk turut membangun sirkuit bertaraf internasional, Bintan International Circuit.
"Sirkuit Mandalika yang dibangun Presiden Joko Widodo menjadi pemantik bangkit kembalinya geliat olahraga balap Tanah Air. Setelah absen 25 tahun, akhirnya Indonesia bisa kembali menjadi tuan rumah kejuaraan bergengsi dunia MotoGP dan World Superbike. Semangat tersebut diharapkan menular kepada Bintan International Circuit yang targetnya selesai dibangun dalam dua tahun, untuk bisa menghadirkan balapan Formula 1 di Tanah Air. Sehingga semakin meneguhkan posisi Indonesia sebagai rumah bagi kejuaraan balap otomotif dunia," ujar Bamsoet disela acara penandatanganan Nota Kesepahaman IMI - Gallant Venture Pte LTD dan penentuan titik koordinat pembangunan Bintan International Circuit, di Bintan, Kamis, 17 Maret 2022.
Ketua MPR RI ini menjelaskan, tidak hanya dari pembangunan infrastruktur balap, kecintaan Jokowi terhadap dunia otomotif juga diperlihatkan dengan hobinya mengoleksi motor modifikasi dari builder dalam negeri.
Sejak pertama kali mengenalkan motor modifikasi Royal Enfield Bullet 350 bergaya chopper pada perayaan Sumpah Pemuda, di Istana Bogor pada 28 Oktober 2017, Presiden Joko Widodo langsung menginspirasi kalangan dari berbagai lintas generasi untuk turut meramaikan dunia modifikasi otomotif.
Memberikan multiplier effect economy yang besar bagi UMKM yang menyiapkan produk turunan dari modifikasi otomotif seperti jaket, helm, sepatu, hingga berbagai aksesoris lainnya.
"Presiden Jokowi turut mengenalkan motor modifikasi Kawasaki W175 Bobber miliknya kepada para pembalap MotoGP di Istana Merdeka beberapa hari lalu. Motor tersebut sebelumnya juga digunakan Presiden Joko Widodo saat mencoba lintasan Sirkuit Internasional Mandalika pada November 2021 dan mencoba jalanan By Pass Bandara Internasional Lombok menuju kawasan Sirkuit Internasional Mandalika pada Januari 2022 lalu," katanya.
Dia menerangkan, di era pemerintahan Jokowi, industri otomotif juga semakin tumbuh pesat. Antara lain ditandai dengan meningkatnya ekspor produk otomotif Indonesia yang sudah mencapai 80 negara, bahkan sudah menembus ke pasar Australia.
Kinerja ekspor tahun 2021 sebesar 294 ribu unit CBU atau keadaan utuh dengan nilai transaksi mencapai Rp 52,9 triliun. Sedangkan ekspor CKD atau terurai mencapai 91 ribu set dengan nilai Rp 1,3 triliun, sementara ekspor komponen sebesar 85 juta unit dengan nilai mencapai Rp 29,3 triliun.
"Kepercayaan industri otomotif dunia terhadap Indonesia juga semakin meningkat. Pada 16 Maret 2022 kemarin, Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik Hyundai Manufacturing Indonesia di Deltamas, Cikarang Tengah, Jawa Barat. Hyundai Motor Company juga sudah menyatakan komitmennya memindahkan kantor pusat regional Asia Pacific dari semula di Mutiara Damansara, Kuala Lumpur, Malaysia, menjadi ke Indonesia," tuturnya.
Dia menambahkan, tidak hanya dari sisi infrastruktur balap, modifikasi otomotif, hingga industri otomotif yang telah tumbuh pesat. Perhatian pemerintah dari sisi pembinaan atlet balap juga semakin meningkat.
Indonesia telah memiliki Sean Gelael yang menjadi Juara Dua Dunia FIA Endurance Trophy for LMP2 Drivers, Mario Suryo Aji yang akan berjuang mengikuti FIM Moto3 World Championship 2022, hingga Qarrar Firhand Ali pegokart muda usia 10 tahun yang bergabung dalam Intrepid Driver Program sekaligus berlatih dan mengikuti berbagai event gokart internasional di Italia, serta berbagai atlet balap lainnya yang didukung oleh pemerintah melalui sponsorship dari berbagai perusahaan BUMN.
"Untuk melahirkan atlet berkualitas internasional, tidak hanya dibutuhkan bakat, genetika, maupun latihan. Melainkan juga harus didukung dari sisi sport science. Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga telah membuat Pusat Sport Science yang beroperasi di Universitas Pendidikan Indonesia, di Bandung, Jawa Barat. Sehingga bisa mewujudkan target Indonesia sebagaimana tercantum dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), yakni mencapai lima besar Olimpiade dan Paralimpiade pada 2045 mendatang," ucap Bamsoet.[]